Menkomdigi Meutya Hafid Dukung Deklarasi Bangkok Guna Wujudkan Masa Depan Digital ASEAN

Berita Golkar – Indonesia menegaskan dukungannya terhadap masa depan digital ASEAN melalui Deklarasi Digital Bangkok yang diadopsi dalam Pertemuan Menteri Digital ASEAN (ADGMIN) ke-5 di Bangkok, Thailand.

Menteri Komunikasi dan Digital Meutya Hafid menyampaikan bahwa kolaborasi regional adalah kunci keberhasilan transformasi digital ASEAN.

“Indonesia mendukung penuh langkah-langkah dalam Deklarasi Digital Bangkok yang sejalan dengan visi kita untuk memperkuat inklusi digital dan mendorong inovasi teknologi. Transformasi digital harus dirasakan manfaatnya oleh semua lapisan masyarakat, termasuk yang berada di wilayah terpencil,” katanya dalam keterangan di Jakarta, Kamis (16/1/2025), dikutip dari Antara.

Menurut dia, deklarasi ini mencerminkan komitmen kolektif negara-negara ASEAN untuk membangun kawasan digital yang aman, inovatif, dan inklusif.

Deklarasi Digital Bangkok mencakup sejumlah langkah strategis, seperti penguatan kerja sama regional untuk melawan penipuan daring, pengembangan tata kelola kecerdasan buatan (AI) yang terpercaya, serta peningkatan akses internet berkualitas di seluruh kawasan.

Sebagai bagian dari kontribusinya, Indonesia memperkenalkan Indonesia Digital Vision (IDV), yakni sebuah inisiatif untuk memperluas konektivitas, meningkatkan literasi digital, dan mengembangkan talenta teknologi.

Inisiatif ini mendukung visi ASEAN Digital Masterplan 2025 serta memperkuat peran ASEAN sebagai pusat ekonomi digital global yang diproyeksikan bernilai triliunan dolar AS pada 2030.

Meutya menjelaskan, Deklarasi Digital Bangkok tidak hanya menjadi landasan strategis bagi masa depan digital ASEAN, tetapi juga memperkuat kerja sama antarnegara di kawasan.

Sebagai salah satu perekonomian digital terbesar di ASEAN, Indonesia terus berperan aktif dalam mendorong transformasi digital yang inklusif dan berkelanjutan.

Pada Pertemuan Menteri Digital ASEAN (ADGMIN) ke-5 Meutya Hafid juga melakukan pertemuan bilateral dengan Menteri Pengembangan Digital dan Informasi Singapura Josephine Teo untuk membahas kebijakan perlindungan anak di dunia digital. {}