Berita Golkar – Anggota Fraksi Partai Golkar DPRD DKI Jakarta, Dadiyono, meminta seluruh lurah gerak cepat (gercep) mendata warga di wilayahnya yang belum memiliki septic tank.
Anggota Komisi A DPRD itu menyebut, sekitar tiga ribu atau 0,19 persen rumah tangga di Jakarta masih mempraktikkan Buang Air Besar Sembarangan (BABS).
“Bukan imbauan lagi, ini harus! Kelurahan mulai bergerak bersama RT-RW untuk mendata warga yang belum punya septic tank,” ujar Dadiyono di gedung DPRD DKI Jakarta, Rabu (15/1/2025), dikutip dari Akurat Jakarta.
Ia pun berharap agar Pemprov DKI Jakarta mengedukasi warga untuk membuat septic tank di setiap rumah sebagai wadah mengolah limbah cair yang berasal dari kloset hunian.
Namun, jika lahan warga tak memungkinkan untuk membuat septic tank, maka ia usulkan dibuat WC Umum Komunal di beberapa titik.
“Itu harus secepatnya. Kalau memang tidak ada sarana lahan yang memadai, bisa dibikin semacam WC umum. Inilah tugas berat pemangku wilayah,” tuturnya.
Selain menekan kasus BABS, ia berharap juga kesehatan masyarakat dapat meningkat dan meminimalisasi pencemaran air.
“Tentunya kesehatan masyarakat lebih terjamin, pencemaran air limbah domestik bisa lebih ditekan lagi karena limbah kandungan bakterinya tinggi,” pungkasnya.
Diketahui, Ketua DPRD DKI Jakarta Khoirudin mendukung Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI menekan kasus Buang Air Besar Sembarangan (BABS) di Jakarta.
Menurut dia, salah satu cara menekan kasus BABS yakni menggencarkan pembuatan water closet dengan septic tank. Setelah itu, septic tank didesain dan dihubungkan ke pipa-pipa agar bisa digunakan banyak rumah (WC Komunal). {}