Berita Golkar – Musyawarah Daerah (Musda) Partai Golkar Sulawesi Selatan (Sulsel) dijadwalkan berlangsung Agustus 2025 mulai menjadi sorotan.
Selain menjadi momentum penting bagi regenerasi kepemimpinan, Musda Partai Golkar Sulsel kali ini juga dinilai sebagai ajang adu visi dan misi bagi para calon ketua yang ingin mengembalikan kejayaan Partai Golkar Sulsel.
Wakil Ketua Bidang Pendidikan dan Pengembangan SDM DPD II Partai Golkar Makassar, Arief Wicaksono, memberikan pandangannya soal kriteria calon ideal. Arief berpendapat, sosok calon Ketua Golkar Sulsel harus memiliki rekam jejak yang baik.
Tidak hanya memiliki track record politik yang gemilang, tetapi juga bebas dari skandal.
“Menjadi ketua partai besar seperti Golkar di tingkat provinsi sebesar Sulsel, bukan hanya soal posisi, melainkan amanah besar yang harus dijalankan demi kejayaan partai dan kepentingan masyarakat Sulsel itu sendiri,” ujar Arief Wicaksono, Selasa (28/1/2025).
Karena itu, pemimpin yang dihasilkan dari Musda nanti harus benar-benar sosok bersih, bebas dari skandal, dan memiliki kredibilitas tinggi.
Menurut Arief, seorang pemimpin partai sebesar Golkar harus mampu menjaga kepercayaan, baik dari internal partai maupun masyarakat luas. Baginya, calon ketua harus memiliki reputasi positif.
Ini tidak hanya untuk menjaga muruah partai, tetapi juga agar Golkar Sulsel semakin dicintai dan dipercaya masyarakat.
“Calon juga harus memiliki kredibilitas dan rekam jejak yang baik, serta memiliki integritas yang tinggi, bebas dari skandal,” ungkapnya.
Selain bebas dari skandal, Arief menilai calon Ketua Golkar Sulsel juga harus memiliki integritas tinggi dan rekam jejak yang membanggakan.
Ia menambahkan, seorang pemimpin harus terbukti mampu membawa kemenangan bagi partai, terutama dalam menghadapi pemilu-pemilu mendatang.
“Harus memiliki reputasi positif di internal maupun eksternal partai, juga memiliki prestasi yang terbukti dalam memenangkan pemilu,” tegasnya. {}