Berita Golkar – Tantangan digitalisasi dalam industri konstruksi dan sektor lainnya di Indonesia dihadapi dengan Strategi Inovatif AI Nasional.
Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi), di bawah kepemimpinan Menteri Meutya Hafid, menyampaikan paparan penting pada acara Seminar Nasional “Optimasi Pemanfaatan Kecerdasan Buatan (AI) dalam Pembangunan Infrastruktur Pekerjaan Umum” di Aula Barat, ITB Kampus Ganesha, pada beberapa waktu lalu.
Dalam presentasinya, beliau menguraikan berbagai tantangan penerapan kecerdasan buatan (AI) dalam digitalisasi sektor strategis, seperti konstruksi, layanan kesehatan, pendidikan, dan pengembangan kota pintar.
Beliau menyoroti pentingnya pendekatan model 4P (prediktif, pencegahan, partisipatif, dan personal) dalam meningkatkan kualitas dan aksesibilitas layanan kesehatan di Indonesia. “Transformasi digital harus memprioritaskan efisiensi dan keberlanjutan,” ujarnya, dikutip dari RRI, Selasa (28/1/2025).
Selain itu, Laporan Komdigi juga menyoroti perkembangan kota tier 2 dan 3 yang mengalami pertumbuhan PDB lebih cepat dibandingkan kota metropolitan. “Smart Cities menjadi solusi inovatif untuk menghadapi tantangan urbanisasi yang kompleks,” ujarnya.
Hingga 2024, sebanyak 251 kota/kabupaten telah tergabung dalam program ini menghasilkan lebih dari 1.600 inovasi yang mendukung pengelolaan kota berbasis teknologi.
Gerakan menuju Smart City telah membangun ekosistem dan meningkatkan kesadaran melalui pendampingan penyusunan masterplan, membantu 251 kota/kabupaten mengimplementasikan 1.674 inovasi. Program ini juga mendorong kolaborasi di 10 Kawasan Pariwisata Prioritas, Zona Ibu Kota Negara Baru, dan 2 provinsi, dengan nilai pasar sekitar Rp30,40 triliun pada 2024 yang diproyeksikan meningkat menjadi Rp434,72 triliun pada 2029.
Komdigi mencatat kebutuhan 500.000 talenta digital setiap tahun untuk menutup gap tenaga kerja di bidang teknologi. Program seperti Literasi Digital dan Digital Talent Scholarship telah menjangkau lebih dari 5,6 juta peserta hingga akhir 2024, menciptakan fondasi kuat bagi Indonesia menuju kemandirian teknologi. {}