Berita Golkar – Anggota DPR RI Dapil Riau 1 dari Fraksi Partai Golkar Dr. Hj. Karmila Sari mendesak pemerintah untuk segera memulangkan lima Warga Negara Indonesia (WNI) yang menjadi korban dalam insiden penembakan oleh Agensi Penguatkuasaan Maritim Malaysia (APMM) di Tanjung Rhu, Selangor. Dalam kejadian tersebut, seorang WNI bernama Basri tewas akibat tembakan aparat Malaysia.
“Saya meminta pemerintah untuk segera memulangkan lima orang WNI dalam kasus penembakan oleh APMM di Tanjung Rhu, Selangor. Apalagi, kita kehilangan satu nyawa, Basri, yang tewas ditembak. Ini persoalan serius yang harus ditindaklanjuti dengan tegas,” ujar Karmila Sari, dikutip dari Riau Makmur.
Ia menekankan bahwa pemerintah harus memastikan perlindungan maksimal bagi WNI, terutama mereka yang berada di luar negeri sebagai pekerja migran. Menurutnya, insiden ini semakin menegaskan perlunya penguatan kerja sama bilateral dengan negara-negara tujuan Pekerja Migran Indonesia (PMI).
“Kita menempatkan pekerja migran di 189 negara, tetapi hanya memiliki MoU dengan 13 negara. Ini menjadi tantangan serius dalam penegakan hukum maupun pengawasan. Kasus seperti ini tidak boleh terus berulang,” lanjutnya.
Selain itu, Karmila Sari juga mendorong pemerintah untuk meningkatkan pengawasan terhadap proses keberangkatan PMI agar mereka mendapatkan perlindungan yang lebih baik dan tidak menjadi korban tindakan kekerasan maupun perdagangan manusia.
“Kami mendorong pengawasan ekstra dengan melibatkan pihak terkait serta memberikan standarisasi yang konkret terhadap penyedia jasa pelatihan calon PMI. Jangan sampai pelatihan ini hanya didominasi oleh pihak swasta yang lebih mengutamakan kepentingan ekonomi,” tegasnya.
Ia berharap pemerintah segera mengambil langkah cepat dan strategis dalam menangani kasus ini serta memperjuangkan keadilan bagi korban dan keluarganya. {}