DPP  

Bahlil, HMI dan Partai Golkar

Berita Golkar – Bahlil Lahadalia, sebagai Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dalam pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dikenal dengan kebijakan-kebijakan yang berorientasi pada pengembangan sektor energi, infrastruktur, dan pemanfaatan sumber daya alam yang lebih efisien.

Dalam beberapa tahun terakhir, Bahlil menjadi figur yang cukup berpengaruh dalam kebijakan energi Indonesia, terutama terkait dengan pengelolaan pertambangan dan energi baru terbarukan.

Bahlil lahir di Banda, Maluku Tengah, Maluku dan memiliki latar belakang sebagai pengusaha serta aktivis di Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), yang berperan penting dalam pembentukan karir politiknya. HMI, sebagai organisasi mahasiswa yang dekat dengan pergerakan Islam dan politisasi di Indonesia, banyak melahirkan tokoh-tokoh yang memiliki pengaruh besar di dunia politik dan pemerintahan. Bahlil merupakan salah satu alumni HMI yang berhasil membawa nilai-nilai yang berkembang di organisasi tersebut ke dalam dunia politik.

Di sisi lain, Partai Golkar sebagai partai besar yang berpengaruh di Indonesia telah memberikan Bahlil ruang untuk berkembang. Sebagai kader Partai Golkar, Bahlil menduduki posisi strategis yang memungkinkan ia untuk memainkan peran dalam kebijakan pemerintahan. Ini sejalan dengan orientasi Golkar yang ingin mendukung pemerintahan yang berkuasa, termasuk dalam konteks kebijakan energi.

Jika Bahlil terlibat dalam pemerintahan yang dipimpin oleh Prabowo Subianto, ia akan dihadapkan pada tantangan besar di sektor energi. Prabowo, yang memiliki visibilitas tinggi dalam politik Indonesia, mengusung visi untuk membangun Indonesia yang mandiri, termasuk dalam sektor energi.

Bahlil, dengan rekam jejaknya dalam mengelola sektor ESDM, tentu memiliki pemahaman yang mendalam tentang potensi energi terbarukan, pengelolaan migas, dan pengembangan infrastruktur energi.

Prabowo kemungkinan akan mendorong untuk mengoptimalkan penggunaan sumber daya alam Indonesia, termasuk batu bara, gas alam, dan energi terbarukan. Bahlil, dengan pendekatan pragmatisnya yang telah terbukti di sektor ini, mungkin akan memperkuat kebijakan yang bersifat pro-investasi dan pro-pembangunan.

Namun, ia juga harus menyeimbangkan antara kebutuhan untuk menarik investor asing dan domestik serta menjaga kelestarian lingkungan dan memperhatikan ketahanan energi nasional.

Partai Golkar, yang berperan sebagai salah satu partai pengusung Prabowo, akan memiliki pengaruh besar dalam pembentukan kebijakan sektor energi. Sebagai anggota koalisi, Partai Golkar akan berusaha memastikan bahwa Bahlil dapat berkontribusi dalam pengembangan sektor ESDM secara maksimal, dengan mempertimbangkan kepentingan ekonomi dan politik.

Selain itu, Partai Golkar memiliki kekuatan politik yang cukup besar untuk mendukung kebijakan-kebijakan yang mungkin berbeda dari pemerintahan sebelumnya, terutama terkait dengan penyelesaian masalah ketergantungan energi dan pengembangan energi terbarukan.

HMI sebagai organisasi yang mengedepankan peran pemuda dalam pembangunan bangsa juga memiliki pengaruh pada kebijakan sosial politik Bahlil. Sebagai seorang yang pernah terlibat di dalamnya, Bahlil tentu tidak hanya mengandalkan pengalaman di sektor ESDM, tetapi juga kesadaran politik yang berkembang dalam lingkungan HMI yang cukup kritis terhadap kebijakan pemerintah.

Hal ini dapat memberikan perspektif yang lebih berimbang dalam menentukan langkah-langkah strategis di sektor energi, yang tidak hanya menguntungkan dari sisi ekonomi tetapi juga sosial dan lingkungan.

Sebagai Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral di era pemerintahan Prabowo Subianto, Bahlil Lahadalia akan membawa pengalaman yang matang dalam pengelolaan sektor energi, dengan pendekatan yang lebih pragmatis dan pro-investasi.

Partai Golkar sebagai partai yang mendukung pemerintahan Prabowo akan memberikan dukungan politik bagi kebijakan-kebijakan yang lebih mendalam dan terintegrasi di sektor energi.

Sementara itu, pengalaman Bahlil di HMI akan memberikan perspektif yang lebih holistik dan menyeluruh dalam merancang kebijakan energi, dengan tetap mengedepankan keberlanjutan sosial dan lingkungan. Bahlil akan menjadi tokoh yang penting dalam mewujudkan visi Prabowo untuk menjadikan Indonesia sebagai negara yang mandiri dan berkelanjutan dalam hal energi. {}

Oleh: Rokhmat Widodo, Pengamat Politik dan Kader Muhammadiyah Kudus