Gencarkan AI dan Ekonomi Digital, Menkomdigi Meutya Hafid Canangkan 2025 Tahun Digitalisasi

Berita Golkar – Pemerintah terus mempercepat transformasi digital untuk mendukung kemandirian ekonomi, penguasaan teknologi, dan pengembangan sumber daya manusia (SDM) unggul. Hal tersebut sesuai dengan program Asta Cita Presiden Prabowo Subianto.

Disebutkan bahwa digitalisasi menjadi faktor kunci dalam memperkuat ketahanan ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Dalam 100 hari pertama kabinet, Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid menegaskan komitmen pemerintah dalam mempercepat digitalisasi di berbagai sektor, termasuk kecerdasan buatan (AI) dan ekonomi digital.

“AI kini menjadi arena kompetisi global. Indonesia tidak bisa hanya menjadi pengguna teknologi, tetapi harus membangun ekosistem digital yang mandiri dan kompetitif,” ujar Meutya melalui siaran persnya, Jumat (31/1/2025), dikutip dari Kompas.

Hal itu disampaikannya dalam agenda Beritasatu Economic Outlook 2025 dengan tema “Mengakselerasi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia: Tantangan dan Peluang di Era Baru” di Jakarta Selatan, Kamis (30/1/2025).

Pada kesempatan itu, Meutya turut menyoroti bagaimana inovasi, strategi, dan kesiapan menghadapi perubahan lebih penting jauh lebih penting ketimbang besarnya modal investasi.

“Indonesia memiliki potensi besar dalam ekonomi digital, dengan gross merchandise value (GMV) yang diperkirakan mencapai 90 dollar Amerika Serikat (AS) pada 2024. Dengan strategi yang tepat, kita bisa menjadi pemain utama di Asia Tenggara,” tegasnya.

Dia menjelaskan, saat ini pemerintah fokus pada tiga pilar utama transformasi digital, yakni inklusif, memberdayakan, dan terpercaya. Inklusif, sebutnya, dengan memastikan keterlibatan seluruh lapisan masyarakat dan industri dalam ekosistem digital.

Memberdayakan dilakukan dengan menekankan teknologi memberikan manfaat nyata dan mendukung pertumbuhan ekonomi, bukan disalahgunakan untuk aktivitas ilegal, seperti judi online atau pinjaman ilegal. “Kemudian, terpercaya yang berfokus pada keamanan data dan kedaulatan digital Indonesia,” ungkapnya.

Dia menilai, 2025 menjadi momentum penting untuk menyongsong bonus demografi pada 2030. Disebutkan bahwa 68 persen populasi berada dalam usia produktif. “Ini peluang besar. Kita harus memastikan generasi muda siap bersaing secara global dengan 9 juta talenta digital yang kompeten,” tambahnya.

Oleh karenanya, dia mengajak industri, akademisi, media, dan masyarakat untuk bersama membangun ekosistem digital yang kuat, karena transformasi digital tidak bisa dilakukan oleh pemerintah sendirian.

“Kita harus bergerak bersama, dengan visi yang jelas dan keberanian untuk berinovasi. Masa depan digital Indonesia ada di tangan kita semua,” ujarnya.

Sebagai informasi, dalam agenda itu, Meutya didampingi oleh Direktur Jenderal Ekosistem Digital Kementerian Komdigi Edwin Hidayat Abdullah.

Hadir pula, Deputi I Kantor Komunikasi Kepresidenan Isra Ramli, Executive Chairman B Universe Enggartiasto Lukita, Direktur Utama B Universe Rio Abdurachman, Pemimpin Redaksi BeritaSatu Syukri Rahmatullah, serta perwakilan dari industri digital nasional. {}