Berita Golkar – Komisi X DPR RI melayangkan kritik kepada PSSI terkait absennya Ketua Umum Erick Thohir dalam rapat permohonan pertimbangan pemberian kewarganegaraan untuk tiga pemain keturunan, Ole Romeny, Tim Geypens, dan Dion Markx.
Kritik tersebut disampaikan oleh anggota Komisi X dari Fraksi Partai Golkar, Agung Widyantoro, dalam rapat yang digelar di Gedung Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (3/2/2025).
Agung menyoroti ketidakhadiran Erick Thohir dalam dua rapat sebelumnya terkait naturalisasi, yakni pada 4 November 2024 dan 17 November 2024. Tak hanya itu, Etho juga selalu absen rapat kerja terkait naturalisasi sebelumnya.
“Interupsi Pimpinan, izin dulu kami ingin bertanya. Sudah dua kali rapat, pada 4 November dan 17 November 2024, kami sudah memberikan persetujuan terkait naturalisasi. Tapi dalam dua rapat ini, Ketua Umum PSSI belum pernah bertemu dengan kami,” kata Agung, dikutip dari Inilah.
“Kali ini pun, beliau tidak hadir. Kenapa? Pak Erick Thohir ini bukan hanya mitra Komisi VI, tetapi dalam konteks sepak bola yang menjadi perhatian publik, baik nasional maupun internasional, kami juga ingin mendengar langsung penjelasan dari beliau,” lanjut dia.
Agung menambahkan, selama ini Komisi X telah berbuat banyak terhadap PSSI dan Kemenpora terutama dalam pemberian persetujuan rekomendasi untuk menaturalisasi atlet.
Menanggapi hal tersebut, Ketua Badan Tim Nasional (BTN) sekaligus anggota Exco PSSI, Sumardji, menjelaskan, kehadiran PSSI dalam rapat seharusnya diwakili oleh Sekjen PSSI, Yunus Nusi.
Namun, karena Sekjen sedang menjalankan ibadah umrah, ia bersama anggota Exco lainnya, Vivin Cahyani, hadir untuk mewakili federasi.
“Saya juga ingin menyampaikan bahwa posisi saya selain sebagai Exco, juga sebagai Ketua Badan Timnas, yang memiliki kewenangan terkait kebutuhan pemain. Selain itu, saya juga menjabat sebagai manajer Timnas Senior yang langsung menangani tim,” ujar Sumardji.
Namun, penjelasan tersebut belum memuaskan Agung Widyantoro. Ia kembali meminta alasan konkret mengapa Erick Thohir tidak bisa hadir dalam rapat yang membahas hal krusial bagi sepak bola nasional.
“Kami mohon dijawab dulu. Secara teknis memang ada perwakilan dari PSSI. Tetapi, pada akhirnya yang bertanggung jawab adalah PSSI dan Kementerian Pemuda dan Olahraga. Kami ingin tahu, apakah ada agenda kenegaraan lain yang lebih mendesak sehingga beliau tidak bisa hadir?” tegas Agung.
Sumardji pun kembali menjawab, seraya meminta maaf kalau Erick Thohir sedang menjalankan tugas kenegaraan, sehingga tidak bisa menghadiri rapat secara langsung.
Saat itu, Etho diketahui tengah melakukan Rapat Kerja (Raker) dengan Badan Akuntabilitas Keuangan Negara (BAKN) DPR RI, yang berlokasi bersebelahan dengan Komisi X.
“Betul, saat ini Pak Ketua Umum sedang melaksanakan kegiatan kenegaraan, sehingga diwakilkan kepada kami. Sekali lagi, kami mohon maaf karena beliau tidak bisa langsung hadir bersama-sama kita,” jelas Sumardji. {}