Berita Golkar – Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) terpilih, Emanuel Melkiades Laka Lena, melakukan audiensi dengan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), Rahmat Pambudy, di Jakarta pada Senin (3/2/2025). Pertemuan ini bertujuan membahas pembangunan berbagai sektor penting di NTT.
Melki menyampaikan pentingnya koordinasi antara pemerintah daerah dan pusat untuk mendorong pembangunan NTT, dengan fokus pada sektor infrastruktur, kesehatan, transportasi laut, pertanian, peternakan, serta potensi kelautan dan perikanan. Ia juga menekankan semangat ‘Ayo Bangun NTT’ sebagai landasan kolaborasi yang kuat antara kedua belah pihak.
Dalam pertemuan ini, Melki juga mengapresiasi dukungan Bappenas yang telah memiliki visi yang sejalan dengan pemerintah daerah dalam mewujudkan NTT yang sehat, cerdas, dan berkelanjutan.
Pertemuan ini juga dihadiri oleh tokoh nasional Rikard Bagun dan tokoh Diaspora NTT Jakarta, Yos Nggarang.
Sebelumnya dikabarkan, salah satu program pasangan Melki Laka Lena dan Johni Asadoma di NTT pengembangan desa melalui hilirisasi, “Satu Desa, Satu Produk Unggulan”.
Program ini bertujuan untuk mendorong setiap desa menghasilkan produk unggulan yang dapat diproses menjadi barang setengah jadi atau jadi, guna meningkatkan perekonomian lokal.
“Kami akan memulai dari 22 kabupaten/kota dengan masing-masing dua desa sebagai proyek percontohan. Setiap desa akan menerima anggaran Rp500 juta dari provinsi bersumber dari APBD I dan APBN untuk pengembangan produk unggulan,” ujar Melki, saat perayaaan Natal Oikumene bersama tenaga pendamping profesional NTT di Aula El Tari Kupang, Jumat, 17 Januari 2025 lalu, dikutip dari Radar Flores.
Melki menegaskan, program ini merupakan bagian dari strategi kolaborasi dengan pemerintah pusat, termasuk dukungan dari berbagai kementerian seperti Kementerian Desa, Kementerian Kesehatan, dan Kementerian Pendidikan Tinggi.
Melki juga mendorong pendamping desa dan aparatur sipil negara (ASN) untuk terlibat aktif dalam pengembangan unit usaha desa yang sah dan halal.
Waketum DPP Partai Golkar itu menjelaskan bahwa program ini akan terintegrasi dengan program pusat seperti “Makan Bergizi Gratis” yang membutuhkan bahan baku dari desa-desa di NTT.
Ia optimistis inisiatif ini dapat mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih baik, khususnya melalui sinergi antara pemerintah daerah dan pusat. {}