Berita Golkar – Kader Partai Golkar yang kini menjabat Anggota Komisi VII DPR RI H. Rycko Menoza SZP, MBA, menjadi kandidat kuat calon Ketua DPD Partai Golkar Lampung periode 2025-2030.
Sebagai pemimpin muda yang sudah banyak pengalaman, Rycko mengaku sebagai kader siap jika mendapatkan amanah oleh partai apalagi untuk keberlangsungan partai Golkar ke depan.
“Sebagai kader tentu saya siap jika diberi amanah oleh Partai apalagi untuk keberlangsungan partai Golkar ke depan,” kata Rycko yang juga putra mantan Gubernur Lampung H. Sjachroedin ZP.
Secara khusus Rycko menegaskan siap mengembalikan kejayaan Partai Golkar. “Partai Golkar ini sebagai partai tua, selama ini sudah lama puasa dan tidak memenangkan Pemilu lebih dari 2 dekade,” ujar Rycko saat diwawancara.
“Golkar ini sebagai partai tua, selama ini sudah lama puasa dan tidak memenangkan Pemilu lebih dari 2 dekade,” ujar Rycko saat diwawancara, dikutip dari Tribun Lampung.
“Artinya kita perlu membuat Golkar kembali berpengaruh dan disegani masyarakat, dan untuk mengembalikan itu caranya harus memenangkan Pemilu dulu,” tambahnya.
Di Lampung, Rycko mengatakan bahwa Partai Golkar banyak kehilangan posisi kader yang menjabat sebagai kepala daerah. “Kita ingin tahun 2029 agar posisi ketua DPRD, termasuk kepala daerah dan posisi-posisi strategis ditempati kader Golkar,” bebernya.
“Karena saat ini Partai Golkar sudah kehilangan posisi Gubernur, lalu kita juga kehilangan kader Golkar yang maju di Pilkada Kabupaten Kota seperti di Lampung Tengah dan Pringsewu,” imbuhnya.
Jelang berlangsungnya Musyawarah Daerah (Musda) Partai Golkar Lampung, Rycko mengaku dirinya telah menjalin komunikasi dengan berbagai pihak mulai pengurus DPP, pengurus DPD I dan II, hingga para kandidat calon ketua lain yang sudah muncul.
“Bulan lalu kami bertemu dengan ketua-ketua DPD II saat saya keliling ke Kabupaten Lampung Barat, Pesisir Barat, Tanggamus, Pringsewu, pesawaran, dan juga Bandar Lampung,” kata dia
“Kita juga memang selalu berkomunikasi baik secara langsung ataupun tidak langsung dengan DPP, jadi saya kira mengalir saja,” imbuhnya.
Meski begitu, Rycko mengaku dirinya tak ingin gegabah dan lebih menyerahkan keputusan kepada DPP serta DPD yang memiliki suara saat pemilihan.
“Kalau saya mengatakan pencapaian saya rasanya itu bukan karakter saya, jadi silahkan masyarakat dan DPP menilai kapasitas rekam jejak saya selama memimpin Lampung Selatan, memimpin organisasi ada atau tidak perubahan,” ujarnya.
Rycko mengungkapkan tantangan bagi Partai Golkar di Lampung saat ini adalah harus bersaing dengan Partai pemenang seperti Gerindra dan PDI Perjuangan.
“Untuk bersaing maka silahkan pemilik suara menilai, masa kita ingin Golkar hanya begini saja, kita ingin membuat partai ini menjadi kembali menang, kita harus melakukan evaluasi dan penataan kembali,” pungkasnya. {}