Berita Golkar – Anggota Badan Akuntabilitas Keuangan Negara (BAKN) DPR RI Mukhamad Misbakhun menilai masih banyak pekerjaan rumah yang harus dituntaskan oleh Badan Usaha Milik Negara (BUMN) PT Perkebunan Nusantara (PTPN). Utamanya bagi PTPN yang bergerak pada komoditi gula. Ia menilai, kedepan, PTPN perlu didorong menuju industrialisasi.
“Menurut saya orientasinya, apakah kita melakukan revitalisasi atau kemudian mengakuisisi semuanya dengan satu pabrik baru yang lebih besar. Karena menurut saya, Jawa masih onfarm itu masih bisa memadai, tetapi harus digabungkan dalam sebuah luas area yang bisa diperhitungkan, alat produksi yang lebih modern, pabrik yang lebih menerapkan teknologi dan sebagainya,” ujarnya di Surabaya, Selasa (26/9/2023).
Hal tersebut, sebab selama ini Penyertaan Modal Negara (PMN) yang diberikan kepada lima PTPN yakni PTPN VII, PTPN IX, PTPN X, PTPN XI, PTPN XII dengan total anggaran Rp3,5 triliun, masih didominasi oleh tujuan revitalisasi, on farm dan off farm. Sehingga ia menilai perbaikan fundamental belum terlihat dari adanya PMN yang diberikan.
“Inilah yang kita harapkan, ternyata holdingisasi, kemudian keberpihakan secara regulasi strukturalnya saya melihat belum ada perubahan yang signifikan, walaupun ada upaya-upaya perbaikan, tapi operasionalnya nanti di 2024, sehingga kita belum bisa melihat perbaikan itu secara fundamental,” jelas Politisi Fraksi Partai Golkar tersebut. {sumber}