Berita Golkar – Politisi kawakan A.A.Susruta Ngurah Putra memilih pindah ke Partai Golkar. Dia sebelumnya kader Partai Demokrat. Susruta kini resmi berjaket kuning. Sebelumnya ia telah memberikan kode melompat ke partai berlambang Beringin, namun enggan memberikan pernyataan resmi.
Pilihan Susruta loncat partai ada isu kurang nyaman di Partai Demokrat terutama di DPC Demokrat Kota Denpasar. Ia tidak menjelaskan secara gamblang pindah partai dan memilih Golkar sebagai kendaraan politiknya.
Susruta akhirnya secara resmi mengumumkan dirinya memilih Golkar dan menjadi kendaraanya maju di pemilihan legislatif 2024. “Berpolitik hanyalah untuk mendedikasikan diri dalam mengemban kepercayaan masyarakat dalam pengabdian dan pengorbanan. Anggota legislatif merupakan posisi strategis, yang kalau diberikan kepada orang yang tidak berkompeten dan berintegritas sama saja membiarkan dan menjerumuskan masa depan bangsa dan menimbulkan kerugian bagi negara dan masyarakat,” tegas Susruta.
Ia sudah tiga periode terpilih menjadi anggota DPRD dari Demokrat. Sejak tahun 2009, periode 2009-2014, periode 2014-2019 dan periode 2019-2024. Karena nekat pindah partai, Susruta dipecat dari keanggotaan dewan atau di-PAW (pergantian antar-waktu).
“Tetapi demi mempertahankan idealisme serta prinsip-prinsip yang bersih, cerdas dan santun, saya rela meninggalkan jabatan saya sebelum masa jabatan periode 2019-2024 berakhir,” terangnya.
Susruta mengaku berbagai tekanan dan cobaan selama periode tersebut, tidak pernah menyurutkan sikap kritis membangun demi memperjuangkan kepentingan masyarakat serta demi perbaikan kota Denpasar.
“Partai Golkar adalah pilihan saya, karena berkeyakinan Partai Golkar adalah partai besar yang terbuka dan memiliki tingkat popularitas tertinggi di kalangan pemilih milenial. Juga memiliki meritokrasi politik yang sangat baik dengan memberikan kesempatan kepada seseorang untuk memimpin berdasarkan kemampuan atau prestasi, bukan berdasarkan kekayaan atau kelas sosial,” beber Politisi dari Puri Gerenceng ini.
Disinggung kenapa tidak mengikuti jejak saudaranya Anak Agung Adhi Ardhana di PDI Perjuangan, Susruta mengaku semua partai sama tapi hatinya lebih memilih Golkar. “Semua partai itu baik, ada lebih kurangnya. Tetapi saya lebih memilih ke Golkar,” tegasnya. {sumber}