Menteri ESDM, Bahlil Lahadalia Ingin Skema Blending Dalam Penerapan Subsidi BBM

Berita Golkar – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia merespons pernyataan Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Binsar Pandjaitan yang mengisyaratkan bahwa subsidi bahan bakar minyak (BBM) tidak akan ada lagi pada 2027.

Bahlil menegaskan bahwa hingga saat ini belum ada keputusan final mengenai skema subsidi BBM. Pemerintah masih melakukan perhitungan untuk menentukan kebijakan yang akan diterapkan.

“Saya masih menghitung itu (skema BBM). Masih tetap ada (subsidi), dan nanti kami laporkan secara internal,” ujar Bahlil di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Jumat (21/2/2025), seperti dikutip dari Kompas.

Bagaimana Kebijakan Subsidi BBM? Bahlil juga menyampaikan bahwa skema blending atau campuran menjadi alternatif yang paling memungkinkan untuk diterapkan dalam kebijakan subsidi BBM.

“Kemungkinan, salah satu potensi di antara alternatif, yang sudah hampir mendekati keputusan itu adalah skema blending,” kata Bahlil.

Skema blending yang dimaksud adalah pemberian subsidi dalam bentuk barang atau komoditas produknya, sementara sebagian lainnya disalurkan dalam bentuk Bantuan Langsung Tunai (BLT).

Sebelumnya, Luhut Binsar Pandjaitan dalam acara Economic Outlook 2025 di The Energy Building, Jakarta, Kamis (20/2/2025), mengisyaratkan bahwa dalam dua tahun mendatang kebijakan subsidi BBM bisa dihapus. Menurutnya, pemerintah dapat menerapkan harga BBM tunggal tanpa subsidi mulai 2027.

“Pada akhirnya, saya berpikir dan menyampaikan kepada presiden bahwa dalam dua tahun ke depan, kita mungkin bisa mencapai harga tunggal, tanpa subsidi untuk bahan bakar,” ungkap Luhut.

Ia juga menegaskan bahwa subsidi seharusnya diberikan langsung kepada masyarakat yang benar-benar membutuhkan, bukan kepada barang atau komoditas seperti BBM. Dengan kebijakan ini, alokasi subsidi diharapkan lebih tepat sasaran.

“Subsidi akan diberikan langsung kepada orang yang berhak, bukan kepada barang. Dengan begitu, kita bisa menghemat miliaran dollar AS,” tutur Luhut.

Hingga kini, pemerintah masih mengkaji skema terbaik untuk subsidi BBM, termasuk kemungkinan penerapan skema blending yang telah disebutkan oleh Bahlil. {}