Berita Golkar – Protes sejumlah kebijakan pemerintahan Presiden Prabowo Subianto terjadi di berbagai daerah. Protes tersebut termasuk penolakan program makan bergizi gratis (MBG) yang terjadi di Papua.
Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas), Ace Hasan Syadzily, mengatakan program MBG masuk pada persoalan sosial budaya dengan fokus sumber daya manusia. Ia menggarisbawahi program MBG bertujuan mencetak dan investasi sumber daya manusia (SDM).
“Saya kira karena ini program pemerintah pusat tentu pemerintah daerah harus menerima, dan mendukung terhadap program tersebut, karena itu merupakan program yang harus dijalankan,” kata Ace di Magelang, Jawa Tengah, Minggu (23/2/2025), dikutip dari MetroTVNews.
Ace mengklaim telah mempelajari pelaksanaan MBG di berbagai daerah. Ia mengungkapkan program itu diterima di banyak daerah di Indonesia.
“Dalam tujuannya tentu saya kira seperti Papua, itu sangat positif. Kenapa? Karena kita ingin mendorong kualitas SDM di Papua dengan gizi yang layak dan cukup, sehingga SDM terutama anak-anak, ibu hamil, dan ibu menyusui bisa mendapatkan akses gizi yang layak,” jelasnya.
Ia mengatakan pihaknya juga memberikan pemahaman situasi perpolitikan global dan dampaknya ke Indonesia. Konflik di belahan negara lain disebut memberikan dampak di sejumlah aspek, baik ekonomi maupun geoekonomi.
“Berbagai kondisi geopolitik dunia di beberapa kawasan harus diwaspadai dan diantisipasi dengan bagaimana salah satunya adalah kita mendorong agar di daerah menciptakan iklim investasi yang sehat sehingga peluang dari kondisi geopolitik global ini dapat justru menjadi kekuatan bagi para kepala daerah dalam mengambil kebijakan,” jelasnya. {}