Berita Golkar – Politisi Partai Golkar selaku Anggota DPRD Sulsel HA. Kadir Halid menyerap aspirasi ketika menggelar reses masa sidang II Tahun Anggaran 2024/2025 di Kompleks Perumahan Griya Pesona Adenium jalan Mallengkeri Raya, Kelurahan Mangasa, Kecamatan Tamalate, Kamis (27/2/2025).
Dalam reses itu, Kadir Halid menerima pertanyaan dari warga terkait pembangunan stadion di Kota Makassar. Salah satu suporter PSM Makassar yang berdomisili di daerah ini, Amir Hamzah Karim, mengaku bingung dengan tarik ulur soal pembangunan stadion di Makassar.
“Pak Kadir, kami di Mallengkeri sebagian besar penggemar bola. Kami bingung sebenarnya, karena ada tarik ulur antara Pemerintah Kota (Pemkot) dan Pemerintah Provinsi (Pemprov) soal pembangunan stadion. Kami perlu pencerahan mengenai posisi stadion tersebut, apakah benar akan terwujud mengingat program Bapak Wali Kota, Appi, yang memasukkan ini dalam program 100 hari kerja,” kata Amir Hamzah, dikutip dari BeritaKotaMakassar.
Sementara warga lainnya, yakni Irmawati, mengeluhkan akses jalan di belakang eks Stadion Mattoanging.
“Pak Dewan, saya salah satu jemaah Majelis Taklim yang berlokasi di jalan belakang Stadion Mattoanging. Jalanan itu kurang bagus, kalau bisa dimediasi dengan instansi terkait untuk bahan pertimbangan,” ungkapnya.
Menanggapi aspirasi warga, Kadir Halid yang menjadi wakil rakyat dari daerah pemilihan (Dapil) Makassar 1 menyampaikan bahwa saat PSM meraih juara Liga Indonesia musim 1999/2000, ia menjabat sebagai manajer PSM Makassar dan sering melewati jalan di belakang Stadion Mattoanging.
“Jalan stadion merupakan kewenangan kota, bukan provinsi, tetapi nanti saya sampaikan kepada Pak Appi selaku Wali Kota Makassar. Kami sama-sama di Golkar, satu partai. Apalagi Ibu Aliyah, walaupun bukan kader Golkar, suaminya, Pak Ilham Arief Sirajuddin, merupakan kader Golkar dan menjadi salah satu kandidat ketua Golkar Sulsel,” ujar Kadir Halid.
Mengenai pembangunan stadion, Kadir menjelaskan bahwa saat ia menjabat sebagai Ketua Komisi E, Stadion Barombong dibangun dan disetujui anggaran hampir Rp400 miliar.
“Pak Syahrul Yasin Limpo (SYL) saat akan mengakhiri masa jabatannya berpesan kepada saya, ‘Pak Kadir, lanjutkan stadion ini.’ Jadi, sebelum saya mengakhiri periode yang lalu (2014-2019), saya sudah berjuang agar tetap ada lapangan di Barombong. Saat itu, saya menjabat Ketua Komisi E dan Ketua Fraksi Golkar. Saya mengancam Pak Sekretaris Daerah (Sekda), ‘Jika Bapak tidak menganggarkan Barombong, saya tidak akan menyetujui anggaran untuk 2019.’ Akhirnya, diberikan anggaran Rp8 miliar untuk membangun lapangan terlebih dahulu, tetapi setelah saya berhenti, anggaran itu tidak dipergunakan,” ujar Kadri Halid yang kini menjadi Ketua Komisi D ini.
Kadir menambahkan bahwa saat bertemu dengan Komisi V DPR RI, ia menyampaikan kelanjutan Stadion Sudiang. Namun, karena adanya pemotongan anggaran, pembangunan Stadion Sudiang ditunda.
Menurut Kadir Halid, Stadion Barombong juga harus menjadi perhatian Gubernur untuk melanjutkan pembangunannya. {}