Berita Golkar – Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag) Indonesia, Dyah Roro Esti Widya Putri, bertemu dengan Presiden Economic Research Institute for ASEAN and East Asia (ERIA), Tetsuya Watanabe, di sela-sela Pertemuan Menteri Ekonomi ASEAN ke-31 di Desaru, Johor, Malaysia.
Pertemuan ini menjadi momentum penting dalam memperkuat kerja sama antara Indonesia dan ERIA, khususnya untuk meningkatkan peran usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) Indonesia di pasar global.
Dalam pertemuan tersebut, Dyah Roro mengungkapkan bahwa Kementerian Perdagangan (Kemendag) terus berupaya memperkuat kolaborasi dengan ERIA.
Salah satu fokus utama yang dibahas adalah riset untuk mendorong UMKM agar lebih terintegrasi dalam rantai pasok global melalui program UMKM BISA Ekspor.
Program ini diharapkan dapat membuka lebih banyak peluang bagi UMKM Indonesia untuk menembus pasar internasional.
“Kerja sama ini juga bertujuan untuk mengembangkan prospek strategis Indonesia dan negara-negara ASEAN dalam menghadapi tantangan global,” jelas Roro, dikutip dari SokoGuru.
Dorong UMKM Berperan Besar dalam Perekonomian Global
“Kami akan menganalisis dampak kebijakan Trump terhadap Indonesia serta bagaimana UMKM dapat berperan lebih besar dalam perekonomian global,” jelas Wamendag Roro.
Pertemuan ini merupakan tindak lanjut dari diskusi sebelumnya antara Menteri Perdagangan Budi Santoso dan Presiden ERIA pada Januari 2025 di Jakarta.
Dalam kesempatan itu, Kemendag mengusulkan berbagai topik strategis, termasuk penguatan peran UMKM dalam rantai nilai regional dan global, serta pentingnya memperkuat posisi ASEAN di tengah dinamika geopolitik dan ekonomi global.
Selain itu, Kemendag juga mendorong penandatanganan pembaruan Nota Kesepahaman (MoU) antara Kemendag dan ERIA dalam waktu dekat.
Ini akan memperkuat kapasitas riset dan penelitian ekonomi di kawasan ASEAN dan Asia Timur, serta meningkatkan jumlah pegawai Kemendag yang dapat mengikuti program penugasan (secondment) di ERIA.
Salah satu bentuk nyata dari kerja sama antara Kemendag dan ERIA adalah penyelenggaraan Trade Policy Advisory Group (Trade-PAG), forum diskusi antar pakar yang telah diselenggarakan delapan kali sejak pertama kali diadakan pada Agustus 2022.
Forum ini bertujuan memberikan dukungan dalam merumuskan kebijakan perdagangan Indonesia.
Trade-PAG akan kembali digelar pada semester kedua 2025 dengan topik penguatan rantai nilai ekosistem dan strategi menghadapi Peraturan Deforestasi Uni Eropa (EUDR).
Turut mendampingi Wamendag Roro dalam pertemuan ini adalah Direktur Jenderal Perundingan Perdagangan Indonesia, Djatmiko Bris Witjaksono, serta Direktur Perundingan Organisasi Perdagangan Dunia dan Dewan Pengurus ERIA untuk Indonesia, Dina Kurniasari.
Hadir pula Direktur Kebijakan dan Operasional ERIA, Aladdin D Rillo, Kepala Staf ERIA, Yuta Okuyama, dan Sekretaris Eksekutif Presiden ERIA, Tomy Waskitho.
Kerja sama ini diharapkan dapat semakin memperkuat posisi Indonesia sebagai pemain utama dalam ekonomi global dan membuka lebih banyak peluang bagi UMKM untuk tumbuh dan bersaing di pasar internasional. {}