Berita Golkar – Sektretaris Fraksi Partai Golkar DPR RI Mukhtarudin menilai skema baru harga gas bumi tertentu (HGBT) yang ditetapkan oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) sangat memberikan dampak positif guna mendukung pertumbuhan ekonomi nasional di masa mendatang.
Keberlanjutan kebijakan HGBT ini diatur dalam Keputusan Menteri ESDM Nomor 76.K/MG.01/MEM.M/2025 yang ditandatangani Menteri ESDM Bahlil Lahadalia pada 26 Februari 2025.
“Kami berharap skema baru HGBT ini akan secara langsung membantu mewujudkan pertumbuhan ekonomi 8 persen sesuai yang ditargetkan Presiden Prabowo,” tutur Mukhtarudin, Minggu (2/3/2025), dikutip dari ProKalteng.
Adapun kebijakan ini mencakup tujuh sektor industri dengan total 253 pengguna gas bumi tertentu, termasuk industri pupuk, oleochemical, petrokimia, baja, kaca, keramik, dan sarung tangan karet.
Keputusan ini merupakan perubahan kedua atas Keputusan Menteri ESDM Nomor 91.K/MG.01/MEM.M/2023 tentang Pengguna Gas Bumi Tertentu.
Anggota Komisi XII DPR RI ini bilang dengan adanya skema baru HGBT maka sektor Industri tanah air akan lebih berkontribusi terhadap perekonomian saat ini.
“Karena keputusan ini sangat bermanfaat bagi sektor industri kita yang bergantung pada gas bumi,” ungkap Mukhtarudin
Fraksi Partai Golkar Senayan pun berharap penerapan HGBT tersebut mesti didukung seluruh pelaku industri tanah air dengan harapan target pertumbuhan ekonomi 8 perden yang diinginkan Presiden Prabowo Subianto dapat terwujud.
Mengingat, lanjut Mukhtarudin, penerapan skema baru HGBT akan memberikan multiplier effect yang besar seperti investasi baru dan penyerapan jumlah tenaga kerja di samping kontribusi pembayaran pajak kepada negara.
“Skema baru HGBT ini juga saya kira agar produk yang dihasilkan dapat bersaing dengan produk yang sama dari negara lain, terutama negara kawasan ASEAN,” pungkas Mukhtarudin.
Untuk diketahui, Menteri ESDM Bahlil Lahadalia menjelaskan, skema baru HGBT bertujuan memperkuat daya saing industri sekaligus meningkatkan efisiensi anggaran negara.
“Sesuai arahan Bapak Presiden Prabowo, HGBT dibedakan berdasarkan pemanfaatan gas bumi sebagai bahan bakar sebesar US$ 7 per MMBTU (million british thermal unit) dan untuk bahan baku sebesar US$ 6,5 per MMBTU,” kata Bahlil Lahadalia.
Ketum Golkar ini mengatakan dengan skema baru HGBT ini, pemerintah berharap sektor industri dapat lebih kompetitif di pasar global, membuka lapangan kerja baru, serta meningkatkan perekonomian nasional. {}