Berita Golkar – Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) meminta para Aparatur Sipil Negara (ASN) di NTT berhenti untuk menggadaikan Surat Keputusan (SK) Pengangkatan untuk membeli mobil.
Hal tersebut Melki Laka Lena sampaikan saat membuka kegiatan Diskusi Publik Membedah dan Mengawasi Misi Ekonomi Kepala Daerah di NTT yang digelar Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) NTT, Senin, 24 Maret 2025.
Melki Laka Lena mengakui, iklim investasi di NTT masih lemah. Untuk itu dirinya bersama seluruh wali kota dan bupati se-NTT berkunjung ke kementerian-kementerian demi mendorong percepatan pembangunan di NTT termasuk di dunia investasi.
Dirinya berharap, masyarakat termasuk ASN juga ikut berperan dalam pembangunan ekonomi NTT lewat usaha-usaha, terutama yang punya kemauan dan kemampuan.
“Kalau anggota Polri dan TNI secara aturan tidak bisa punya bisnis, tapi kalau ASN kan boleh berbisnis. Menurut saya ASN juga harus sudah mulai berpikir untuk berbisnis,” ujarnya, dikutip dari ExponNTT.
Melki Laka Lena mengusulkan kepada Plt. Dirut Bank NTT, Yohanes Landu Praing, agar bisa membuat satu skema yang mendorong ASN bisa menjadi pengusaha.
“Kalau boleh ASN-ASN jangan lagi pergi taruh dia punya SK (di bank) untuk beli mobil, itu stop sudah. Taruhlah untuk investasi,” jelasnya.
Gubernur Melki juga telah melaksanakan pertemuan dengan semua pimpinan daerah yang ada di NTT serta para pengusaha bertemu dengan para menteri di Jakarta dan membahas terkait hal-hal untuk mendorong kemajuan daerah.
“ASN kita juga musti berubah, masyarakat juga musti berubah, dunia swasta NTT juga musti berubah. Semua kita berbenah dan kita mau jadikan NTT friendly terhadap investasi dalam skala apapun baik dalam skala kecil dilevel Desa, Kabupaten maupun Provinsi,” ucap Melki.
Melki berharap, pusat pertumbuhan ekonomi di wilayah NTT harus menyebar, tidak hanya melulu di Kota Kupang dan Labuan Bajo.
“Kami juga sepakat di NTT ini, pusat pertumbuhan (ekonomi) musti menyebar. Jangan lagi yang menonjol cuma di Kota Kupang dan Labuan Bajo saja. Kedua-duanya masih bertumbuh dan pusat pertumbuhan lainnya harus menyebar,” pungkasnya. {}