Berita Golkar – Ketua DPD Partai Golkar Sulsel, Taufan Pawe dikritik keras Nurdin Halid. Senior Partai Golkar, Nurdin Halid menilai kepemimpinan Taufan Pawe gagal mempertahankan kejayaan partai.
Kritik NH tersebut justru bertolak belakang dengan pandangan sejumlah kader beringin rindang. Salah satunya adalah Ketua Partai Golkar Bulukumba, Nirwan Arifuddin. Nirwan berpendapat penting untuk menilai kinerja berdasarkan data, bukan sekadar asumsi.
“Faktanya, di bawah kepemimpinan Pak Taufan Pawe, Golkar Sulsel justru naik dari 13 menjadi 14 kursi di DPRD Sulsel. Ini bukan tanda kemunduran, melainkan bukti bahwa Golkar masih kuat,” tegas Nirwan, dikutip dari TribunTimur.
Menurut Nirwan, hilangnya posisi Ketua DPRD Sulsel bukan semata-mata karena kelemahan Partai Golkar. Melainkan karena partai lain—terutama NasDem—berhasil menguasai dapil strategis.
“NasDem menang besar di Dapil IX (Enrekang, Sidrap, Pinrang), yang merupakan basis Ketua NasDem Sulsel, Rusdi Masse. Mereka mengamankan lima kursi DPRD Sulsel, sehingga posisi Ketua DPRD lepas dari Golkar. Ini bukan kesalahan Taufan Pawe, tapi dinamika politik,” ujarnya.
Ia menegaskan bahwa Partai Golkar Sulsel tetap solid dan masih menjadi kekuatan besar di perpolitikan Sulsel.
“Kalau dikatakan Golkar terpuruk, lalu bagaimana dengan tambahan kursi di DPRD? Itu jelas membuktikan bahwa Golkar tetap bertumbuh. Jadi mari berbicara dengan data, bukan sekadar opini,” kata Nirwan.
Tak hanya Nirwan, Ketua Partai Golkar Wajo, Baso Rahmanuddin turut membela kepemimpinan Taufan Pawe di Golkar Sulsel. Menurutnya, kepemimpinan dan manajemen kepengurusan partai di bawah Taufan Pawe berjalan dengan baik. “Saya kira dari sisi kepemimpinan dan manajemen kepengurusan, Golkar Sulsel cukup bagus,” kata Baso.
“Jika kita berbicara ukuran keberhasilan dari aspek pemenangan Pemilu dan Pilpres, tentu itu menjadi faktor utama dalam menilai kepemimpinan partai,” tambahnya.
Wakil Bupati Wajo itu pun menegaskan, lepasnya kursi Ketua DPRD Sulsel tidak bisa dijadikan sebagai tolok ukur kegagalan kepemimpinan di Partai Golkar Sulsel.
Menurutnya, meskipun posisi Ketua DPRD Sulsel berpindah ke partai lain, Partai Golkar justru berhasil menambah perolehan kursi di legislatif. “Secara pribadi, saya menilai Taufan Pawe cukup berhasil dalam memimpin Golkar Sulsel,” tandasnya.
Sebelumnya, senior Partai Golkar AM Nurdin Halid mendorong sejumlah nama untuk jadi calon Ketua DPD I Golkar Sulsel periode 2025-2030 mendatang.
Diketahui kepemimpinan Taufan Pawe genap berumur 5 tahun pada Agustus 2025 mendatang. Beringin rindang dalam waktu dekat segera menggelar musda.
Nurdin Halid saat melakukan kunjungan di Kabupaten Bone menyebut sejumlah nama yang potensial menjadi calon Ketua DPD I Partai Golkar yakni Appi, Ina, Aco, Adnan, Indah. Nama Taufan Pawe (TP) tidak ada dalam daftar nama calon potensial ketua yang disebutkan.
“Kalau untuk potensi ketua itu beberapa seperti Bupati Barru Andi Ina, ada Aco, Mantan Bupati Gowa Adnan, Mantan Bupati Lutra Indah, Walikota Makassar Appi,” ujarnya kepada awak media, Kamis (27/3/2025).
“Jadi ada dua perempuan yang potensial itu Indah sama Andi Ina. Ini yang sangat potensial untuk memimpin Golkar ke depan,” sambungnya.
Nurdin mengaku para kader Partai Golkar yang disebutkan nya dinilai mempu mengembalikan kejayaan Golkar di Sulsel.
“Mereka itu Bisa mengembalikan kejayaan Golkar di SulSel. Golkar kan sekarang terpuruk. Dibuktikan dengan sekarang ketua DPRD Provinsi lepas, daerah-daerah juga banyak yang lepas. Kemudian Pilkada itu buktinya golkar terpuruk,” akuinya.
Selain itu, Wakil Ketua Komisi VI DPR RI ini juga menyebut akan memberikan atensi khusus untuk Kabupaten Bone guna mengembalikan marwah Partai Golkar.
“Kabupaten Bone lebih memperihatinkan. Karena sejak orde baru sampai pileg kemarin tidak pernah ketua DPRDnya bukan Golkar. Baru tahun ini jadi sangat menghentakkan bagi para politisi,” jelasnya.
Nurdin mengaku hal tersebut akan menjadi tanggungjawab nya sebagai senior Partai Golkar untuk membenahi Partai Golkar di Bone.
“Dan itu bagian tanggung jawab saya kedepan sebagai orang Bone, politisi Partai Golkar itu bagian dari tanggungjawab saya untuk membenahi, siapapun ketua Golkar,” ujarnya.
“Paling tidak saya punya tanggungjawab penuh untuk dapil SulSel II untuk meningkatkan suara partai Golkar. Tapi secara nasional tentu Sulsel. Tapi, paling tidak 9 Kabupaten ini adalah atensi saya. Khususnya Bone,” tandasnya.
Golkar Sulsel Kehilangan Kursi Ketua DPRD Sulsel, Nirwan Arifuddin: Ini Bukan Kegagalan
Partai Golkar Sulsel kehilangan kursi Ketua DPRD Sulsel dalam Pemilu 2024. Namun, Ketua DPD II Partai Golkar Bulukumba, Nirwan Arifuddin, menegaskan bahwa hal ini bukanlah sebuah kegagalan, melainkan bagian dari dinamika politik.
Menurut Nirwan, meskipun Golkar kehilangan posisi Ketua DPRD Sulsel, partai ini justru mengalami peningkatan jumlah kursi di DPRD Sulsel.
“Perolehan kursi kami bertambah dari 13 menjadi 14. Jadi, jika disebut Golkar melemah, itu kurang tepat,” ujar Nirwan Arifuddin kepada Tribun-Timur, Selasa (4/3/2025).
Nirwan mengakui bahwa partai lain, khususnya NasDem, lebih kuat di beberapa daerah pemilihan (Dapil), sehingga berhasil merebut kursi Ketua DPRD Sulsel dengan menguasai 17 kursi.
Partai NasDem, menurut Nirwan, menang besar di Dapil IX (Enrekang, Sidrap, Pinrang), yang merupakan wilayah kampung halaman Ketua NasDem Sulsel, Rusdi Masse Mappasessu.
“Mereka berhasil mengamankan lima kursi di Dapil IX karena itu merupakan kampungnya Ketua NasDem, Rusdi Masse,” lanjutnya.
Akibat kemenangan NasDem, Golkar harus merelakan posisi Ketua DPRD Sulsel.
Meski demikian, Nirwan menegaskan bahwa kehilangan kursi ketua bukanlah tanda kegagalan kepemimpinan Golkar Sulsel di bawah Taufan Pawe.
Menurut Nirwan, justru Golkar berhasil meningkatkan jumlah kursinya, meskipun partai lain lebih unggul dalam merebut posisi strategis.
“Bukan kesalahan, justru Pak Taufan Pawe luar biasa karena berhasil menambah kursi Golkar di DPRD Sulsel. Hanya saja, partai lain lebih unggul di beberapa dapil, sehingga bisa merebut kursi Ketua DPRD,” kata Nirwan.
Sebagai langkah antisipasi, Golkar Sulsel kini tengah melakukan evaluasi internal untuk memetakan strategi ke depan.
Nirwan menilai bahwa konsolidasi dengan para kader dan penguatan struktur partai di tingkat daerah akan menjadi prioritas utama.
Selain itu, Golkar juga tengah bersiap menghadapi Musyawarah Daerah (Musda) Golkar Sulsel 2025, di mana beberapa nama mulai mencuat sebagai kandidat Ketua DPD I Golkar Sulsel, termasuk Taufan Pawe, Ilham Arief Sirajuddin, dan Munafri Arifuddin.
“Untuk Musda, kami masih wait and see. Kita akan melihat siapa yang paling layak memimpin Golkar Sulsel ke depan,” tutup Nirwan.
Profil Nirwan Arifuddin
Tempat Lahir: Bulumba
Usia: 55 Tahun
Jenis Kelamin: Laki-laki
Tempat Tinggal: Bulukumba
Agama: Islam
Status Perkawinan: Sudah
Pekerjaan
Swasta
Riwayat Pendidikan
Jenjang Pendidikan
SMAN 1 Bulukumba
UMI Makassar. {}