Daerah  

Akibat Irigasi Rusak, Viktor Silaen Ungkap Potensi 7 Tahun Warga Desa Sigurung-gurung dan Siopat Tak Bisa Olah Lahan Pertanian

Berita Golkar – Anggota DPRD Sumut Dapil Tapanuli Viktor Silaen menerima keluhan masyarakat Desa Sigurung-gurung dan Desa Siopat Bahal, Kecamatan Pahae Jae, Kabupaten Tapanuli Utara (Taput), selama tujuh tahun tidak bisa mengolah lahan pertanian akibat jaringan irigasi rusak berat dan tidak bisa lagi mengairi areal persawahannya.

“Saat kita melakukan kegiatan reses di kedua desa yang bersebelahan tersebut, masyarakat sangat berharap agar Pemkab Taput maupun Pemprov Sumut bisa membangun jaringan irigasi yang hancur, agar areal pertanian mereka bisa dimanfaatkan,” ujar Viktor kepada wartawan, Sabtu (5/4/2025), dikutip dari HarianSib.

Menurut politisi Partai Golkar ini, situasi yang dialami masyarakat kedua desa tersebut, tentunya sangat memprihatinkan, karena irigasi merupakan tulang punggung pertanian, terutama di daerah pedesaan seperti Desa Sigurung-gurung dan Desa Siopat Bahal.

“Jika sudah tujuh tahun masyarakat tidak bisa mengolah sawah akibat jaringan irigasi yang rusak, ini bukan hanya berdampak pada ekonomi petani, tapi juga pada ketahanan pangan lokal, kesejahteraan keluarga dan perkembangan desa secara keseluruhan, sehingga perlu menjadi perhatian serius Pemkab Taput atau Pemprov Sumut,” ujar Viktor.

Ada beberapa hal yang harus segera dilakukan pemerintah terkait keluhan masyarakat kedua desa tersebut, ujar anggota Komisi D ini, yakni pemerintah daerah dan Sumut seharusnya segera turun tangan, dengan membangun Infrastruktur irigasi yang merupakan bagian dari tanggung jawab publik yang mendasar, apalagi kalau kerusakan sudah berlangsung bertahun-tahun.

“Jangan terus dibiarkan masyarakat mengalami kerugian ekonomi dan sosial, sebab selama tujuh tahun, masyarakat pasti mengalami penurunan penghasilan dan bisa saja ada yang migrasi ke kota karena kehilangan mata pencaharian. Ini bisa menyebabkan berbagai masalah sosial jangka panjang,” ujar Viktor.

Yang paling parah, tandas mantan Sekretaris Fraksi Partai Golkar ini, akibat kerusakan irigasi yang sudah begitu lama, potensi pertanian tentu terabaikan, sebab daerah seperti Taput punya potensi pertanian yang besar. Tapi tanpa adanya jaringan irigasi, potensi tersebut jadi sia-sia, sehingga sangat merugikan masyarakat.

Berkaitan dengan itu, Viktor menyarankan, perlu adanya advokasi dan kekritisan dari media, agar mendapat perhatian publik secara luas dan mendorong pihak terkait segera bertindak, mengingat selama ini kedua desa yang bertetangga ini, luput dari perhatian pemerintah. {}