Berita Golkar – Pergeseran anggaran nasional ke empat prioritas utama menjadi tantangan tersendiri bagi sektor pendidikan. Namun, Anggota Komisi X DPR RI Fraksi Golkar, Karmila Sari, menegaskan bahwa beasiswa tetap menjadi prioritas utama dalam kebijakan pendidikan nasional.
Karmila menyebut, perhatian masyarakat terhadap program beasiswa seperti KIP dan LPDP menandakan tingginya harapan pada pendidikan sebagai masa depan bangsa. “Kalau sudah berpikir mau dapat beasiswa, pasti berpikirnya jauh ke depan,” ujarnya dalam perbincangan dengan Pro3 RRI, Kamis (17/4/2025).
Menurutnya, meski terjadi realokasi anggaran untuk mendukung program prioritas nasional, Komisi X DPR RI bersama kementerian terkait tetap berupaya menjaga kesinambungan beasiswa. Pembahasan dilakukan agar alokasi anggaran tetap menyasar sasaran strategis.
Ia juga menekankan pentingnya pengawasan agar beasiswa benar-benar diterima oleh pihak yang membutuhkan. “Untuk beasiswa jangan diganggu, kita berdoa semoga komitmen dari Bu Menteri, jangan potong beasiswa, benar terlaksana ya, ujarnya.
Sebagai langkah konkret, Komisi X membentuk Panitia Kerja (Panja) Daerah 3T dan marginal. Fokus difokuskan pada penguatan akses pendidikan di wilayah tertinggal, terdepan, dan terluar yang selama ini sulit menjangkau fasilitas pendidikan secara adil.
Karmila menilai perubahan cara pandang perlu dilakukan untuk memastikan akses pendidikan yang lebih merata di seluruh Indonesia. “Sekarang kita putar, daerah 3T dan marginal yang lebih kita fokuskan ke depan,” ujarnya.
Meskipun beasiswa dipastikan tetap berjalan, kekhawatiran soal Uang Kuliah Tunggal (UKT) dan pemangkasan anggaran riset masih menjadi perhatian. Ia menegaskan bahwa efisiensi anggaran harus dilakukan tanpa mengorbankan fasilitas penting seperti laboratorium dan penelitian sains. {}