DPD 1  

Peta Politik Partai Golkar Jambi Jelang Musda, Adu Kuat Basis Pemilih CE Vs ARB

Berita Golkar – Kondisi dan peta politik Jambi jelang Musda Partai Golkar Provinsi Jambi semakin terlihat. Diperkirakan bakal muncul sosok muda Agus Rubiyanto (ARB) yang bakal bertarung dengan Cek Endra (CE) yang merupakan petahana.

Langkah politik Agus Rubiyanto yang kini menjabat Bupati Tebo untuk merebut kursi Ketua DPD I Partai Golkar Provinsi Jambi, tampaknya kian kuat.

ARB dengan dukungan resmi dari 8 DPD II Partai Golkar kabupaten/kota di Provinsi Jambi, menjelma menjadi kekuatan serius bagi petahana Cek Endra yang saat ini masih menjabat.

Kakuatan itu bukan sekadar angka, namun disebut-sebut juga imbas keresahan dan akumulasi persoalan internal partai berlambang beringin itu.

Tak hanya pengurus DPD II, sejumlah kader senior dan internal Golkar Jambi diperkirakan mulai terang-terangan mengarahkan dukungan ke kekuatan baru ini. Ada selentingan, kepemimpinan CE terlalu sentralistik dan mengabaikan aspirasi akar rumput.

“Banyak kader yang kecewa. Itu karena CE menempatkan dirinya sebagai pemimpin tanpa basis dalam beberapa keputusan politik. Ini sudah santer, banyak yang kecewa karena kader dikorbankan,” ujar sumber internal Partai Golkar Jambi yang namanya tak ingin disebutkan.

Salah satu puncak ketegangan, terjadi saat Pilkada 2024 di Kabupaten Sarolangun. Tontawi Jauhari, Ketua DPD Partai Golkar Sarolangun kala itu, yang berniat maju sebagai calon bupati, tidak mendapat restu.

Gerry Tri Satwika, putra CE, akhirnya maju sebagai wakil bupati berpasangan dengan Hurmin dari PPP. Tontawi Jauhari kemudian dicopot dari jabatan Ketua DPD II Partai Golkar Sarolangun.

Fenomena serupa juga terjadi di Kabupaten Batanghari. Syahirsyah dicopot dari jabatan Ketua DPD II Partai Golkar Batanghari.

Hal yang sama juga terjadi di beberapa DPD kabupaten/Kota lain. Di Kota Jambi, kader muda yang siap bertarung di Pilwako Jambi, Budi Setiawan, akhirnya batal maju sebagai wali kota imbas dominasi keputusan politik.

Informasi dari sumber internal, ketidakpuasan itu semakin meluas, terutama setelah berbagai manuver politik CE pada Pileg 2024 yang dinilai merugikan kader potensial lainnya. Semisal di Dapil Sarolangun-Merangin.

Muhammad Khalid Syailendra juga putra CE, diduga mendapat karpet merah untuk menyingkirkan calon petahana Pinto Jayanegara. “Ini membuat banyak kader kecewa dan menginginkan adanya perubahan di tubuh Partai Golkar Provinsi Jambi,” jelasnya.

Gerakan perubahan itu makin solid setelah tujuh ketua DPD II Partai Golkar secara terbuka mendampingi Agus Rubiyanto bertemu Wakil Ketua Umum DPP Partai Golkar di Jakarta. Manuver itu memperkuat spekulasi bahwa peta kekuasaan di tubuh Partai Golkar Jambi akan mengalami pergeseran signifikan.

Dukungan 8 DPD II

Terbaru, delapan ketua DPD II Partai Golkar di kabupaten kota wilayah Provinsi Jambi kompak menyatakan dukungan kepada Bupati Tebo, Agus Rubiyanto, maju sebagai ketua DPD I.

Dukungan itu tentu bukan sinyal biasa. Itu menjadi indikasi mulai terbentuknya poros baru yang berpotensi menantang kepemimpinan Cek Endra (CE). Tapi, menariknya, Cek Endra justru merespons dengan tenang.

“Sah-sah saja, silakan memberikan dukungan di musda. Di Golkar, semuanya sudah ada mekanismenya,” demikian jawaban CE saat dikonfirmasi.

Meski delapan DPD II sudah melabuhkan hati ke Agus, Cek Endra menegaskan bahwa semua keputusan final tetap akan bermuara pada proses resmi partai. Artinya, proses di musda yang akan menentukan. Saat ini, CE bilang masih menunggu arahan dari DPP soal waktu pemilihan.

Sementara itu, dukungan ke Agus Rubiyanto disampaikan usai pertemuan para ketua DPD II dengan Wakil Ketua Umum DPP Partai Golkar, Wihaji, di Jakarta.

Hal itu tentu menimbulkan spekulasi bahwa manuver itu bukan sekadar inisiatif daerah, tapi mungkin mengantongi restu elite pusat alias DPP.

Delapan DPD II yang sudah menyatakan dukungan berasal dari Kerinci (Boy Edward), Sungai Penuh (Fikar Azami), Merangin (Herman Effendi), Tebo (Kholis Mustiko), Tanjab Barat (Akhmad Jaafar), Kota Jambi (Budi Setiawan), Tanjab Timur (H. Mustaqim), Sarolangun (Plt Endria Putra).

Manuver delapan DPD II ini menandai semakin dinamisnya peta politik internal Partai Golkar Jambi. Meski begitu, Cek Endra menegaskan bahwa semua akan kembali pada mekanisme dan aturan partai yang berlaku.

Kini, semua mata tertuju ke DPP Partai Golkar, apakah akan mengakomodasi poros baru atau tetap mempertahankan kepemimpinan lama?  Yang jelas, pertarungan kursi ketua DPD I Partai Golkar Jambi mulai memanas. {}