Gubernur NTT, Melki Laka Lena Ultimatum Para Kepsek Soal Kekurangan Gedung Sekolah

Berita GolkarGubernur NTT Melki Laka Lena mengultimatum para Kepala Sekolah (Kepsek) mengenai kekurangan gedung sekolah.

Dalam kunjungan kerjanya di SMAN 3 Kalabahi Kabupaten Alor beberapa waktu lalu, Melki Laka Lena secara khusus bertemu semua Kepsek SMA SMA/SMK/SLB se- Kabupaten Alor.

Selain Kepsek, pertemuan itu juga dihadiri para pengawas sekolah. Melki menegaskan dalam rangka peningkatan mutu pendidikan di Alor, tidak ada alasan lagi terkait kekurangan gedung sekolah.

Skemanya bisa menggunakan kebijakan Sekolah Satu Atap. Hal itu, kata dia, bisa dilakukan. Waktu belajar bisa diatur bersama. Sisi lain, program beasiswa juga cukup banyak. Sehingga, Melki meminta tidak ada alasan anak putus sekolah.

“Jadi saya tidak ingin lagi dengar ada sekolah yang tidak punya gedung. Jika ada sekolah yang mengalami kurang ruang kelas bisa kerja sama dengan sekolah lain untuk mendapat ruang kelas. Ini bisa dilakukan,” kata Melki dalam pernyataannya, Jumat (18/4/2025), dikutip dari TribunFlores.

Politikus Golkar itu mengarahkan agar para Kepala Sekolah melakukan program pendampingan sekolah kedinasan untuk mempersiapkan anak-anak untuk masuk ke sekolah-sekolah kedinasan dan universitas terbaik.

“Saya berharap anak-anak ini dilatih Intelektualnya juga kemampuan fisiknya. Selain disiapkan guru pendamping, kerja sama juga dengan Kodim dan Polres jika ada anak-anak yang ingin masuk sekolah Akademi Militer (Akmil) atau AKPOL,” jelas Melki.

Dalam kesempatan tersebut, Melki juga menyerahkan bantuan Alokasi  DAK/DAU Spesifik Grand tahun 2025 untuk pendidikan menengah SMA dan SMK di Kabupaten Alor sebesar Rp 7.670.000.000.

Selain sektor pendidikan, mantan Wakil Ketua Komisi IX DPR RI ini juga menyoroti masalah kesehatan, saat berkunjung Puskesmas Kenarilang Kalabahi.

Saat itu Melki mengecek pelaksanaan Program Cek Kesehatan Gratis. Dia meminta seluruh jajaran kesehatan di Puskesmas Kenarilang melakukan sosialisasi secara masif agar pelaksanaan program Presiden Prabowo Subianto ini dapat berjalan dengan sukses.

Dia berkata, program itu sangat bagus yang dilakukan saat hari ulang tahun. Itu adalah hadiah sekaligus masyarakat bisa mengetahui kesehatan dan dilakukan pengobatan sejak dini.

“Untuk upaya menurunkan stunting sejak dini kita harus punya pengawas bagi ibu hamil di dalam rumah baik itu suami, sanak saudara atau siapapun yang tinggal dalam rumah supaya bisa dilaporkan pola hidup dan kesehatannya,” tambah dia.

Melki meminta para tenaga medis dapat melaksanakan berbagai langkah dan strategi yang diperlukan untuk menurunkan stunting, kasus kematian ibu dan anak serta kasus Tuberculosis.

“Saya harapkan para medis mengutamakan pelayanan dan keselamatan pasien jika ada yang sudah dalam keadaan kritis. Jangan dulu urus administrasi, selamatkan dan utamakan pasien,” tegasnya. {}