Firman Soebagyo Optimis Indonesia Bisa Lewati Tiga Krisis Serius di Masa Depan

Berita Golkar – Fenomena global menunjukkan gejala yang serius tentang tiga krisis masa depan yang dihadapi dunia. Yaitu krisis energi, krisis pangan dan krisis ekologi.

“Ketiga hal ini menjadi tantangan bahkan ancaman bagi semua negara,” kata Ketua Umum Ikatan Keluarga Kabupaten Pati (IKKP) Firman Soebagyo saat memberikan sambutan dalam Halal Bi Halal IKKP di Ballroom Artotel, Senayan, Jakarta, Minggu (20/4/2025), dikutip dari RadarAktual.

Namun menurutnya, negara tetap sigap untuk menjaga, melindungi serta menjamin keberlangsungan dan daya tahan kehidupan warga negaranya. Termasuk dalam turbulensi apapun.

“Dimana yang terbaru adalah hari pembebasan ala Donald Trump. Yaitu kenaikan tarif impor, yang berdampak secara sistematik terhadap perekonomian global,” ujarnya.

Ditegaskan, Indonesia adalah negara berdaulat, dengan potensi sumber daya alam yang melimpah. Dengan posisi letak geografis yang strategis, diharapkan dapat memainkan peran dalam dinamika ekonomi politik global.

“Sebagai centrum ekonomi baru di Asia Pasifik, Goldman Sachs memprediksikan 10 negara perekonomian terbesar di dunia pada tahun 2050. Yaitu China, AS, India, Brasil, Meksiko, Rusia, Indonesia, Jepang, Inggris dan Jerman,” tandasnya.

Dimana Goldman Sachs menempatkan Indonesia pada posisi ke-7 di atas Jepang dan Negara Eropa lainnya

Dikatakan, Presiden Prabowo Subianto adalah sosok pemimpin yang memiliki kemampuan dalam membaca peta jalan arah ekonomi dunia.

“Sehingga pada saat dilantik menjadi presiden, Prabowo menegaskan bahwa Indonesia harus segera swasembada pangan dalam waktu yang sesingkat-singkatnya,” tegasnya.

Dimana Indonesia tidak boleh lagi bergantung pada sumber makanan dari luar. Dan komitmen ini dituangkan dalam Asta Cita poin dua.

“Yaitu memantapkan sistem pertahanan keamanan negara dan mendorong kemandirian bangsa melalui swasembada pangan, energi, air, ekonomi kreatif, ekonomi hijau, dan ekonomi biru,” paparnya.

Dalam rangka mewujudkan tujuan bernegara yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa, Pemerintahan Prabowo dan Gibran Rakabuming Raka mencanangkan program Makan Bergizi Gratis (MBG) kepada anak-anak.

“Hal itu sebagai langkah awal meletakan dasar pembangunan manusia unggul. Yakni untuk menyongsong Indonesia emas tahun 2045 mendatang,” tuturnya.

Karena salah satu problem yang dihadapi bangsa Indonesia adalah kesehatan gizi. Antara lain seperti tengkes (stunting), underweight, wasting dan anemia.

Data Survei kesehatan Indonesia (SKI) tahun 2023 menunjukkan bahwa 21,5% balita di Indonesia mengalami stunting dan 15,9% anak mengalami masalah underweight,” ungkapnya.

Menurutnya, kondisi ini sangat menghambat pertumbuhan fisik dan perkembangan kognitif anak. Dengan visi, tujuan dan program yang telah dicanangkan oleh pemerintah, semua elemen bangsa memiliki kewajiban.

“Yakni untuk menjadi bagian dari komitmen perjuangan yang akan dilakukan oleh Presiden. Yaitu mewujudkan Indonesia sebagai negara yang berdaulat atas pangan, berdaulat atas energi dan menciptakan SDM yang unggul,” imbuhnya.

Sehingga memiliki daya saing sebagai generasi yang akan melanjutkan estafet bangsa menuju Indonesia Emas 2045. Anggota DPR RI tersebut menambahkan, Pati memiliki peran yang strategis.

“Dengan potensi sumber daya pertanian dan perikanan yang melimpah, selama ini telah berkontribusi dalam menjaga stabilitas pangan di wilayah Jawa Tengah maupun di tingkat nasional. Tentunya, Pemerintah Kabupaten Pati harus memiliki visi ke depan yang sejalan dengan visi pemerintah pusat,” ucapnya.

Yakni menjadi daerah lumbung pangan yang menopang terwujudnya swasembada pangan tahun 2027. Serta berkomitmen untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat Kabupaten Pati. “Selain itu, menciptakan SDM yang berkualitas dan unggul melalui program MBG,” tukasnya.

Adapun halal bi halal IKKP dirangkai dengan Dialog Pembangunan dengan tema Optimalisasi Kearifan Lokal Sektor Pertanian dan Perikanan untuk Mendukung Swasembada Pangan dan program MBG.

Menurut Firman, hal itu merupakan sebuah ikhtiar kecil dari IKKP untuk memberikan sumbangsih pikiran. Sekaligus sebagai preferensi pemerintah dalam mewujudkan swasembada pangan dan menyukseskan Program MBG.

“Yakni dengan mengoptimalkan kearifan sumber daya di sektor perikanan dan pertanian yang kita miliki,” tambahnya.

Halal bi halal IKKP dihadiri antara lain Wakil Menteri Pertanian Sudaryono; Wakil Menteri Kelautan dan Perikanan Didit Herdiawan Ashaf dan Bupati Kabupaten Pati Sudewo.

Adapun para narasumber Dialog Pembangunan adalah Dirut Bulog Novi Helmy Prasetya; Guru Besar IPB Lucky Adrianto dan Iskari Ngadiarti (Kemenkes-PERSAGI). {}