Berita Golkar – Wakil Ketua Umum DPP Partai Golkar, Emanuel Melkiades Laka Lena, menyatakan kesiapannya untuk kembali memimpin Partai Golkar NTT jika ada regulasi atau diskresi dari DPP yang memungkinkannya.
Saat ini, Melki masih menjabat sebagai Waketum DPP Partai Golkar dan menilai bahwa jika posisinya ditinggalkan, akan ada risiko jabatan strategis itu diambil oleh kader dari provinsi lain.
“Saya siap kembali jadi Ketua Golkar NTT, tapi semua tergantung regulasi. Kalau saya lepas posisi di DPP, bisa-bisa digantikan oleh orang dari luar NTT. Rugi kita kalau begitu,” ujarnya, dikutip dari NTTHits.
“Namun kalau ada diskresi dari Ketua Umum dan partai mengizinkan, saya siap maju. Tapi tetap harus disiapkan plan B—siapa yang akan dicalonkan nanti,” tambahnya.
Melki juga menekankan pentingnya proses musyawarah mufakat dalam menentukan arah partai ke depan. Ia mengingatkan agar proses politik di internal DPD II berjalan baik tanpa konflik. “Partai harus diatur dengan baik, tidak perlu ribut-ribut. Susun caleg sejak dini, lakukan kaderisasi secara terencana,” tegasnya.
Terkait dengan kesibukannya sebagai Penjabat Gubernur NTT, Melki mengakui belum banyak terlibat langsung dalam urusan internal partai selama 100 hari pertamanya menjabat.
“Memang tensi tinggi karena tugas gubernur. Tapi setelah 100 hari, tensinya pasti saya turunkan,” katanya dengan nada optimistis.
Melki juga mendorong DPD II untuk mulai memikirkan simulasi ketua dan struktur lainnya, tetap mengedepankan semangat musyawarah dan kebersamaan. “Silakan berkompetisi, tapi utamakan musyawarah mufakat,” pintanya. {}
