Berita Golkar – Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim) Rudy Mas’ud, optimis Kaltim bisa swasembada pangan sesuai target pemerintah pusat dalam hal ini Kementerian Pertanian.
Seperti diketahui bahwa Kaltim ditarget swasembada pangan dalam kurun waktu enam bulan usai upaya peningkatan produksi pangan dilakukan.
Hal itu disampaikan Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman dalam kunjungannya ke Penajam Paser Utara (PPU) beberapa waktu lalu. Rudy Mas’ud optimis swasembada bisa dicapai, mengingat potensi pertanian di Kaltim, yang patut dipertimbangkan.
Ia mengungkapkan ada lebih dari 46 ribu hektare lahan pertanian yang menjadi kawasan peningkatan produksi pangan di Kaltim. Jika itu dimaksimalkan pengelolaannya, maka akan memenuhi kebutuhan pangan masyarakat Kaltim.
“Sesuai dengan Astacita presiden, Indonesia harus daulat pangan kita harus swasembada. Areal hari ini yang kita punya ada 46 ribu sekian hektare, inshaa Allah, kita bisa memenuhi kebutuhan pangan Kaltim,” ungkapnya Minggu (18/5/2025), dikutip dari TribunKaltim.
Diakui Rudy, hampir separuh kebutuhan pangan masyarakatnya masih bergantung pada pasokan luar daerah. Ketidakmampuan mengelola sumber daya pertanian dengan maksimal menjadi kendala dalam peningkatan hasilnya.
Hal itu menjadikan masa panen juga lebih terbatas dibandingkan provinsi lainnya. Selama ini hanya bisa maksimal panen dua kali dalam setahun. Sedangkan untuk bisa swasembada harus bisa minimal tiga kali panen dalam setahun.
“Standarnya adalah tiga kali dalam setahun agar bisa memenuhi kebutuhan pangan kita,” sambungnya.
Dengan adanya bantuan alat dan mesin pertanian (alsintan) dari pemerintah pusat, diyakini hal itu bisa dicapai. Alsintan yang canggih disertai dengan metode yang modern juga diyakini mampu meningkatkan hasil atau produksi pertanian yang ada.
Rudy juga memastikan bahwa pihaknya akan terus melakukan monitoring dan bersiap untuk melengkapi kebutuhan petani. “Untuk kegiatan pertanian, semuanya di handle langsung oleh pusat, kita memberikan kontrol atau pengawasan, dan kita memberikan apa saja yang dibutuhkan oleh petani kita,” pungkasnya. {}