DPP, AMPG  

Sarmuji Tekankan Pentingnya Kader Muda Pahami Nilai Kekaryaan dan Sejarah Partai Golkar

Berita GolkarSekretaris Jenderal DPP Partai Golkar, M. Sarmuji, S.E., M.Si., menegaskan kembali pentingnya memahami sejarah, nilai-nilai dasar, dan struktur organisasi Partai Golkar dalam membentuk kader-kader muda yang berintegritas dan visioner.

Hal ini disampaikan saat memberikan materi dalam acara Diklat Kader Muda Nasional Pimpinan Pusat Angkatan Muda Partai Golkar (PP AMPG) yang digelar di DPP Partai Golkar, Jakarta M. Sarmuji menekankan bahwa Golkar bukan hanya partai politik biasa, melainkan wadah besar perjuangan kekaryaan yang lahir dari semangat pengabdian, bukan ambisi kekuasaan semata.

“Golkar sejak awal berdiri bukan lahir dari ideologi sempit, tapi dari kebutuhan bangsa akan stabilitas, pembangunan, dan profesionalisme. Kita lahir dari golongan karya, dari para pekerja yang ingin memberi solusi nyata,” ujarnya di hadapan ratusan kader muda dari seluruh Indonesia.

Sarmuji mengulas kembali sejarah Partai Golkar yang dimulai pada 20 Oktober 1964 melalui pembentukan Sekretariat Bersama Golongan Karya (Sekber Golkar). Sekber ini kemudian berkembang menjadi kekuatan politik utama pada masa Orde Baru.

Partai Golkar memegang peran penting dalam pemerintahan selama lebih dari tiga dekade, sebelum bertransformasi menjadi partai politik demokratis pasca-reformasi 1998.

“Perjalanan Golkar adalah cermin dari dinamika bangsa. Kita pernah berada di puncak kekuasaan, tapi juga belajar rendah hati dalam demokrasi. Hari ini, kita terus berbenah dan membangun diri sebagai partai tengah yang rasional dan solutif,” tambahnya, dikutip dari TVOneNews.

Ia juga mengingatkan bahwa tanpa pemahaman nilai, kader hanya akan menjadi pengikut, bukan pemimpin. “Kader Golkar harus punya identitas. Jangan kehilangan ruh kekaryaan kita hanya karena ingin populer,” tegasnya.

M. Sarmuji menjelaskan bahwa keunggulan Partai Golkar juga terletak pada struktur organisasinya yang rapi dan menyeluruh, mulai dari DPP, DPD I dan II, hingga desa dan kelurahan. Organisasi sayap seperti AMPG dan KPPG menjadi pilar penting dalam pengkaderan dan regenerasi partai.

“AMPG adalah ujung tombak kaderisasi anak muda. Maka Diklat ini bukan sekadar formalitas, tapi investasi politik jangka panjang bagi masa depan Golkar dan bangsa,” katanya.

Dalam penutupan pidatonya, Sarmuji yang di Dampingi ketum PP AMPG Datuk Said aldi al idrus mengajak seluruh peserta Diklat untuk menjadi kader yang bukan hanya loyal secara struktural, tapi juga militan secara ideologis.

“Golkar ini milik kita bersama. Tugas kita hari ini adalah memastikan Golkar tetap menjadi kekuatan besar yang berpijak pada nilai, dan terus bergerak demi kemajuan Indonesia,” pungkasnya.

Acara Diklat Kader Muda Nasional PP AMPG ini merupakan bagian dari upaya sistematis Partai Golkar dalam menyiapkan generasi baru pemimpin bangsa yang tangguh, berintegritas, dan berbasis nilai kekaryaan. {}