Mendukbangga Wihaji Soroti Grup Facebook Fantasi Sedarah: Di Luar Nalar Manusia!

Berita Golkar – Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga Indonesia (Mendukbangga) sekaligus Kepala BKKBN, Wihaji, merespons adanya grup Facebook bernama ‘Fantasi Sedarah’ yang memuat konten penyimpangan seksual bertema inses.

Wihaji menekankan, fenomena ini menjadi alarm bagi seluruh elemen bangsa, khususnya dalam hal pencegahan dan edukasi perilaku di lingkungan keluarga.

“Kita harus cepat melaksanakan pencegahan karena kita itu tugasnya mencegah dan mengubah perilaku. Kalau sudah terjadi kita tidak bisa ngapa-ngapain,” kata Wihaji di Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga, Jakarta Timur Timur, Senin (19/5/2025), dikutip dari PikiranRakyat.

Menurut Wihaji, perilaku menyimpang seperti yang tergambarkan dalam grup tersebut tidak hanya bertentangan dengan norma sosial, tetapi juga menyimpang dari kodrat. Ia menyebut, penyimpangan seksual dalam bentuk inses adalah bentuk perilaku yang tidak dapat ditoleransi dan harus ditangani dengan pendekatan komprehensif.

“Perilaku menyimpang di luar nalar dan kodrat manusia. Maka tugas kita menjelaskan dan terus jangan kapok memberikan edukasi,” ujar Wihaji.

Awasi Penggunaan Ponsel

Wihaji juga menyoroti pentingnya literasi digital dalam keluarga. Menurutnya, telepon genggam atau handphone saat ini telah menjadi bagian dari kehidupan keluarga, dan tanpa pengawasan yang tepat, dapat menjadi pintu masuk berbagai konten negatif.

Handphone itu bagian dari ‘keluarga’ kita hari ini itu mesti diperhatikan bagaimana sebagai keluarga baru ini memengaruhi banyak hal dan itu menjadi sesuatu yang mesti kita edukasi secara terus-menerus kepada masyarakat Indonesia,” tuturnya.

Sebagai langkah tindak lanjut, Wihaji bakal menginstruksikan Kedeputian terkait untuk turun ke lapangan dalam rangka menyiapkan langkah-langkah preventif berbasis edukasi. Fokus utama adalah mencegah agar fenomena serupa tidak terjadi kembali di masa depan.

“Setiap peristiwa ada sebab, maka sebabnya itu dimana kemudian locus-nya siapa itu nanti fokusnya saya minta kepada kedeputian yang terkait untuk turun dalam konteks pencegahan,” ujar Wihaji. {}