Wabup Jaro Ade Yakin Pembangunan Jalan Lingkar Leuwiliang-Rancabungur Urai Kemacetan Bogor Barat

Berita Golkar – Pemerintah Kabupaten Bogor mau membangun Jalan Lingkar Leuwiliang-Rancabungur. Jalan tersebut  menjadi solusi pengurai kemacetan yang selama ini dikeluhkan masyarakat.

Jalan Lingkar Leuwiliang-Rancabungur  direncanakan dibangun sepanjang 10 kilometer, melintasi enam desa di tiga kecamatan. Salah satunya, Desa Ciaruteun Ilir, Kecamatan Cibungbulang.

Kepala Desa Ciaruteun Ilir, Supandi mengatakan, pembangunan Jalan Lingkar Leuwiliang-Rancabungur saat ini sudah mulai masuk tahap pemetaan dan pendataan lahan. Untuk di Kecamatan Cibungbulang, terdapat dua wilayah yang dilintasi yaitu Desa Ciaruteun Ilir dan Desa Cijujung.

“Hasil pendataan,  terdapat 135 pemilik lahan di Desa Ciaruteun Ilir yang terdampak pembangunan Jalan Lingkar Leuwiliang-Rancabungur,” ujarnya, dikutip dari RadarDepok.

Dia menjelaskan, 135 lahan tersebut berada di Dusun 1 dan 3. Untuk di Dusun 1 terdapat 67 lahan, dimana yang perlu dibebaskan adalah 1 rumah, lahan pemakaman dan selebihnya lahan kosong. “Kalau di Dusun 3 berjumlah 68 lahan, yang mana semuanya lahan pertanian tidak ada rumah warga,” terangnya.

Supandi mengaku belum menerima informasi kapan lahan di wilayahnya akan dibebaskan. “Kalau untuk kapan lahan dibebaskan kami belum tahu, hanya terakhir datang ke sini tim amdal dari Pemkab Bogor,” katanya.

Sementara itu, Camat Leuwiliang, WR. Pelitawan mengungkap, tiga desa akan dilintasi Jalan Lingkar Leuwiliang-Rancabungur yaitu Deaa Leuwiliang, Karehkel dan Desa Cibeber I.

“Sosialisasi rencanan pembangunan Jalan Lingkar Leuwiliang-Rancabungur sudah dilakukan Dinas PUPR Kabupaten Bogor sejak lama. Namun, untuk pelaksanaan dan pembebasan lahan warga belum disosialisasikan,” ucapnya.

Wakil Bupati Ade Ruhandi alias Jaro Ade menjelaskan, bahwa pembangunan Jalan Lingkar Leuwiliang-Rancabungur merupakan bagian dari komitmen Pemkab Bogor dalam memberikan solusi jangka panjang terhadap permasalahan kemacetan di wilayah barat Bumi Tegar Beriman.

Menurutnya, kemacetan yang terjadi di Bogor Barat sudah cukup parah. Oleh karena itu, diperlukan solusi yang mencakup jangka pendek, menengah, dan panjang.

“Pemkab Bogor berkomitmen menghadirkan jalan alternatif  agar masyarakat bisa lebih nyaman dalam beraktivitas,” katanya.

Rencananya, Jalan Lingkar Leuwiliang-Rancabungur akan membentang sepanjang 10 kilometer dengan lebar 30 meter, menghubungkan Leuwiliang hingga Rancabungur atau kawasan Atang Sendjaja (ATS).

Jalan Lingkar Leuwiliang-Rancabungur nantinya akan melintas enam desa, yakni Desa Cibeber 1, Karehkel, Leuwiliang, Cijujung, Ciaruteun Ilir, serta  Desa Ciampea.

Adapun itik nol jalan lingkar ini berada di Simpang Cibeber, Kecamatan Leuwiliang.

“Pembangunan ini diharapkan dapat mengatasi kemacetan parah yang kerap terjadi di wilayah Bogor Barat, terutama bagi warga yang bepergian dari Leuwiliang ke Cibinong,”  tandasnya.

Sebagai warga Bogor Barat, Jaro Ade sangat memahami betul kondisi lalu lintas yang setiap hari terjadi di kawasan tersebut.

“Pak Bupati berpesan kepada saya, sebagai Wakil Bupati yang berasal dari Bogor Barat, untuk memastikan rencana jalan ini benar-benar direalisasikan. Beliau ingin proyek ini dapat segera berjalan dengan anggaran yang sudah disiapkan oleh pemerintah daerah,” tukasnya. {}