Walikota Palembang Ratu Dewa Geram Ada Lurah Bikin Absen Fiktif dan Jarang Ngantor

Berita GolkarInilah duduk perkara Wali Kota Palembang, Ratu Dewa marahi lurah saat sidak ke kantor Kelurahan Pahlawan. Saat itu ia mengecek langsung kinerja jajarannya hingga di tingkat bawah, dalam memberikan layanan publik ke masyarakat.

Ratu Dewa pun mendatangi Kantor Kelurahan Talang Betutu, Kecamatan Sukarame, dan Kantor Kelurahan Pahlawan, Kecamatan Kemuning. Hal ini terlihat di video yang dibagikan Ratu Dewa di akun Instagram pribadinya.

Hingga berita ini ditulis, aksinya sudah ditonton puluhan ribu kali dan mendapat sejumlah respons dari netizen.  Saat berada di ke Kelurahan Talang Betutu, Kecamatan Sukarame, Palembang, jelang sore, kondisi nyaris kosong. Saat itu, ia tidak menemukan pejabat yang ada di kantor kelurahan.

Terkhusus Kepala Kelurahan ataupun Sekretaris Kelurahan, dan hanya ada pekerja PPPK dan PKS, yang saat itu terkejut didatangi Wali Kota Palembang. Ratu Dewa juga sempat mengecek beberapa ruangan yang ada di kantor Kelurahan.

Mulai dari tempat pelayanan masyarakat, kamar mandi/toilet, hingga tempat masak yang terlihat kondisinya sedikit crowded dan rawan akan kebakaran.

Ia pun terlihat berbincang dengan masyarakat yang hendak mengurus administrasi untuk kebutuhan anaknya yang hendak mendaftar kuliah. Namun, karena tidak ada pejabat Kelurahan, membuat sangat ibu harus menunggu.

Mendengar hal itu, Ratu Dewa menjadi geram. Ia meminta staf Kelurahan untuk menghubungi pejabat Kelurahan yang sedang di luar. “Pak Seklur (Sekretaris Lurah) lagi di mana?” tanya Dewa, melansir Tribun Sumsel.

Pertanyaannya langsung dijawab oleh penerima telepon yang saat itu sedang berada di lapangan bersama pejabat lainnya. “Ngapo pegi galo, Pak Lurah, Seklur, pegi galo? Cek ke lapangan dak juga seluruhnya ke lapangan, siko bae (satu saja).”

“Ini kan ada orang nah berurusan, penting ini kamu tinggalkan, tidak seluruhnya pejabat di sini pegi galo (semua).”

“Hanya ngandalkan PPPK dan PKS di sini uwong berurusan. Balek kau cepat,” ucap Dewa kesal pada raut mukanya.

Hal berbeda terjadi saat Dewa melakukan sidak di Kantor Kelurahan Pahlawan, Kecamatan Kemuning, dalam video yang sama. Saat itu, Dewa mendapatkan petugas yang standby di tempat. Sejumlah pegawai juga sempat terkejut awalnya akan kehadiran atasannya tersebut.

Dari situ, ia melihat absensi pegawai Kelurahan, di mana terdapat pegawai berstatus Aparatur Sipil Negara (ASN) sebanyak lima orang, tapi satu izin karena sakit.

Dewa juga sempat berkeliling di sejumlah ruangan yang ada, dan menyoroti sejumlah data yang dipajang di Kelurahan. Ternyata data belum diupgrade, termasuk foto dirinya yang masih beratatus Sekda (Sekretaris Daerah).

Seketika Dewa meminta foto tersebut untuk diturunkan secara tegas, dengan sedikit guyonan. Menurutnya, pelayanan di Kantor Kelurahan Pahlawan sudah cukup bagus. “Foto lama, turunkan (masih Sekda), aku lah Wali Kota, dan kesimpulan di dalam (Kelurahan Pahlawan) bagus, ” pungkas Dewa.

Sebelumnya Ratu Dewa juga menjadi perbincangan hangat di media sosial. Pasalnya, ia beraksi menyamar sebagai pengemudi ojek dan taksi online. Yakni demi mengawasi praktik parkir liar di kota yang dipimpinnya.

Dalam penyamarannya, Ratu Dewa menyambangi sejumlah minimarket seperti Indomaret dan Alfamart di berbagai titik di Palembang. Saat itulah, ia menemukan langsung keberadaan juru parkir (jukir) ilegal yang tetap menarik biaya parkir dari pelanggan.

Meskipun area tersebut sebenarnya ditetapkan sebagai zona bebas parkir. Tak hanya berperan sebagai ojol, Ratu Dewa juga sempat menyamar sebagai pengemudi taksol untuk melihat secara langsung kondisi lapangan.

“Kita tinjau beberapa titik parkir di Palembang, karena banyak jukir liar dan ingin memastikan nian,” kata Ratu Dewa, dikutip dari Tribun Sumsel, Senin (2/6/2025).

“Karena banyak pengaduan, baik DM yang dikatakan gratis parkir, tetapi kenyataannya masih bayar, dan kita pastikan nian biar ada bukti nyatanya,” imbuh dia.

Pemerintah Kota Palembang sebelumnya telah bekerja sama dengan pihak minimarket untuk membebaskan pembeli dari biaya parkir. Bahkan Dinas Perhubungan (Dishub) Palembang telah mengimbau masyarakat agar tidak memberi uang parkir kepada jukir liar di depan toko.

Sebagai bentuk keseriusan, papan pengumuman ‘parkir gratis’ telah dipasang di setiap minimarket. Meski demikian, oknum jukir liar tetap memanfaatkan situasi. Terutama ketika kondisi toko sedang ramai.

Lantas, siapa sosok Ratu Dewa?

Ratu Dewa adalah sosok yang tidak asing di kalangan warga Palembang. Ia menjabat sebagai  Wali Kota Palembang untuk periode 2025–2030 setelah memenangkan Pilkada 2024. Karier birokratnya dimulai jauh sebelum ia terjun ke dunia politik.

Ia pernah menjabat sebagai Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Palembang. Ia juga dipercaya sebagai Penjabat (Pj) Wali Kota Palembang menggantikan Harnojoyo yang masa jabatannya berakhir pada 18 September 2023.

Setelah masa tugasnya sebagai Pj berakhir, ia kembali ke jabatan Sekda, hingga akhirnya mengajukan pensiun dini pada 1 Agustus 2024 untuk maju dalam Pilkada. Ucok Abdul Rauf kemudian dilantik sebagai Pj Wali Kota menggantikan dirinya.

Ratu Dewa lahir di Muarakuang, Ogan Komering Ilir, pada 7 Juli 1969. Latar belakangnya yang berasal dari desa sempat membuat orang meragukannya, namun ia justru menjadikan pengalaman tersebut sebagai penyemangat.

“Anak desa yang sering dipandang sebelah mata, tidak pantas memimpin apalagi sekelas kota besar.”

“Alhamdulillah, semua itu menjadi motivasi untuk bekerja lebih giat dan semangat,” tulisnya dalam akun Ratu Dewa Portrait.

Ia juga menyampaikan pesan inspiratif agar siapa pun tidak minder dengan latar belakangnya.

“Jangan khawatirkan latar belakang, ekonomi keluarga, pendidikan, dan lain-lain. Selama kita tulus, ikhlas, dan bersemangat melakukan hal baik dan positif, insyaallah, Allah SWT yang paling tahu mana yang terbaik untuk setiap hamba-Nya,” tambah Ratu Dewa. {}