Berita Golkar – Bupati Subang, Reynaldy Putra Andita, melantik 110 Aparatur Sipil Negara (ASN) baru di lingkungan Pemerintah Kabupaten Subang. Menariknya pelantikan ini dilakukan di tengah terik matahari di atas permukaan ruas jalan yang retak atau rusak.
“Inilah medan pengabdian kita. Bukan di balik meja, tapi langsung di tempat warga merasakan dampaknya,” tegas Bupati yang akrab disapa Kang Rey itu, membuka sambutan dikutip Sabtu (14/6/2025), dikutip dari Tirto.
Pelantikan unik ini bukan tanpa alasan. Kang Rey menyebut, pemilihan lokasi sebagai simbol sekaligus pengingat keras bahwa ASN bukan sekadar pemegang jabatan, melainkan pelayan masyarakat yang harus merasakan denyut kebutuhan rakyat secara langsung.
“Jalan rusak ini jadi saksi pelantikan agar semua sadar, tugas kita bukan bersandar, tapi memperbaiki. Dalam waktu dekat, jalan ini akan kita benahi,” ujarnya.
Rotasi, mutasi, dan promosi yang dilakukan mencakup jabatan administrator, pengawas, hingga fungsional auditor. Meski sederhana secara fisik, pelantikan ini menjadi penegasan reformasi birokrasi yang tengah digencarkan Pemerintah Daerah Subang.
Kang Rey menegaskan seluruh proses pelantikan berjalan tanpa mahar, tanpa praktik kolusi, korupsi, ataupun nepotisme.
“Tidak ada satu rupiah pun yang boleh berpindah tangan hanya untuk mendapatkan jabatan. Semua murni berdasarkan kinerja dan kebutuhan,” kata Kang Rey.
Ia juga mengungkapkan bahwa pelantikan di lokasi-lokasi tak biasa akan menjadi tren baru di Subang, terutama di titik-titik pelayanan publik yang masih bermasalah.
“Besok-besok, bisa jadi kita lantik pejabat di pinggir sungai yang kotor, atau di tengah sawah yang kekeringan. Pejabat jangan canggung turun ke bawah,” ungkapnya.
Kang Rey memasang target ambisius seluruh ruas jalan rusak berat di Subang harus tuntas diperbaiki pada 2027. Bahkan, ia sudah memimpikan hadirnya RSUD Pantura di wilayah utara Subang pada 2028 sebagai solusi pelayanan kesehatan yang merata.
“Masyarakat Pantura tidak boleh lagi menempuh jarak jauh hanya untuk berobat. Kita wujudkan RS Pantura. Ini mimpi besar yang harus kita kejar,” katanya.
Sebagai wujud transformasi birokrasi, seluruh pejabat yang dilantik akan menandatangani pakta integritas yang memuat target kerja konkret. Tak hanya itu, seluruh pengaduan masyarakat, terutama melalui media sosial, wajib direspons cepat oleh instansi terkait.
“Semua saya pantau langsung. Tidak ada lagi alasan tidak tahu atau lambat bergerak. Kalau saya bisa membaca aduan warga tengah malam, pejabat juga harus siap kerja kapan saja,” tandasnya.
Meski pelantikan ini terlihat nyentrik, Kang Rey menegaskan bahwa langkah tersebut bukan sekadar gimik atau pencitraan.
“Saya ingin pelantikan ini membekas. Jabatan bukan soal tanda tangan dan foto bersama, tapi komitmen untuk turun langsung ke akar masalah,” tutupnya. {}