Berita Golkar – Ilham Arief Sirajuddin (IAS) mulai merangkul lawan politik jelang Musyawarah Daerah (Musda) Golkar Sulsel 2025. Terbaru Ilham Arie Sirajuddin bertemu Taufan Pawe Ketua DPD I Partai Golkar Sulsel. Pertemuan keduanya di Warkop Phoenam, Jl Boulevard Makassar, Kamis (19/5/2025) siang.
Pengamat politik Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar, Andi Luhur Prianto, menilai dinamika politik ini sebagai manuver khas IAS yang cenderung akomodatif dalam menghadapi kompetisi politik.
Di sisi lain, TP dinilai mampu menjaga silaturahmi sembari membaca realitas baru di tubuh partai berlambang pohon beringin.
“Manuver politik seperti ini khas IAS, berkarakter akomodatif menghadapi kompetisi. Ketemu TP juga bisa merawat silaturahmi dan lebih terbuka menerima realitas politik baru di Golkar,” ujar Andi Luhur kepada Tribun-Timur, Jumat (20/5/2025).
Hubungan personal Taufan Pawe dan Ilham Arief Sirajuddin tetap terjaga. Kembalinya IAS ke tubuh Partai Golkar memang berlangsung tanpa pelibatan TP selaku Ketua DPD I Golkar Sulsel.
Menurut Andi Luhur Prianto, hal tersebut bukan indikator adanya konflik pribadi di antara keduanya. “Secara historis, kembalinya IAS memang tidak melibatkan langsung TP, tetapi mereka tidak punya konflik personal. Itu sebabnya, rekonsiliasi atau komunikasi politik antara keduanya tidak sulit terbangun,” ujar Andi Luhur.
Baginya, IAS punya pengalaman panjang di Golkar. Tetapi bagaimanapun, TP tentu lebih memahami peta persaingan dan pola dukungan di Golkar era Bahlil Lahadalia.
Kerja sama keduanya di Musda mendatang belum bisa dipastikan. Semuanya akan bergantung pada arah dukungan elit DPP Golkar di Jakarta.
“Kedua tokoh ini bisa saling bekerjasama dan saling mendukung. Tetapi pada saat yang sama, mereka juga bisa menjadi rival keras jika masing-masing memilih tetap konsisten pada patron dan jejaring elitnya masing-masing di DPP,” tegas Dekan FISIP Unismuh Makassar itu.
Musda Golkar Sulsel tahun ini dinilai Andi Luhur memang berbeda. Selain dipenuhi ketegangan politik dan manuver elite, Musda juga akan menjadi ajang pembuktian siapa yang lebih solid membangun kekuatan di akar rumput sekaligus piawai membaca arah angin di tingkat pusat.
Di tengah tensi politik yang kian meninggi jelang Musda Golkar Sulsel, Andi Luhur Prianto, menilai publik dan kader partai kini berada dalam fase penuh antisipasi.
“Semua menanti arah langkah tokoh-tokoh utama Golkar Sulsel, termasuk Pak Taufan Pawe dan Ilham Arief Sirajuddin,” pungkas Andi Luhur.
Taufan Pawe: Senior dan Junior
“Ini adalah pertemuan antara senior dan junior, antara kakak dan adik, antara sahabat lama,” ujar Taufan Pawe ujar bertemu Ilham Arief Sirajuddin.
Ketua Partai Golkar Sulsel ini menunjukkan bahwa chemistry politik mereka tetap terjaga meski dinamika partai tengah bergolak.
TP menegaskan bahwa dirinya dan IAS sepakat untuk menjaga persatuan dan soliditas Partai Golkar Sulsel dalam menghadapi agenda besar Musda. “Kami komitmen, jaga persatuan dan soliditas. Golkar Sulsel ini rumah kita bersama. Musda harus jadi ajang penguatan, bukan perpecahan,” tegas Taufan.
Sementara itu, IAS menyampaikan penting menjaga etika berorganisasi dan menghindari konflik internal yang tidak perlu.
“Saya bertemu saling bertukar pikiran. Kami sepakat bahwa Musda Golkar Sulsel adalah ajang persatuan, jangan jalan sendiri-sendiri, harus menjunjung tinggi yang namanya etika organisasi,” kata suami dari Wakil Wali Kota Makassar itu.
IAS juga menanggapi santai rumor politik yang berkembang di luar pertemuan tersebut. “Kami berdua santai-santai saja, jangan ada yang panik,” ujarnya.
Kendati tidak secara eksplisit menyatakan akan maju dalam Musda, pertemuan dua tokoh besar ini ditafsirkan banyak pihak sebagai sinyal bahwa peta dukungan sedang dipetakan ulang.
Aroma konsolidasi dan penjajakan kekuatan sangat terasa, terlebih dengan rencana DPD Golkar Sulsel menggelar silaturahmi akbar dalam waktu dekat, yang akan melibatkan seluruh pemilik suara, fraksi, dan unsur organisasi partai.
“Insyaa Allah kita buat acara silaturahmi untuk seluruh pemilik suara, kita mau baik-baik semua, jangan ada polarisasi,” tambah TP. {}