Berita Golkar – Sekretaris Fraksi Partai Golkar DPRD DKI Jakarta, Andri Santosa mengatakan, wacana Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta akan mendapat tambahan anggaran sekitar Rp300-400 miliar untuk penambahan rute Transjabodetabek diharapakan akan mendukung program Pemprov DKI Jakarta.
Andri mengatakan, hal ini dilakukan dalam meningkatkan pelayanan bagi pengguna transportasi umum baik itu di Jakarta maupun daerah penyangga yang warganya beraktivitas di Jakarta.
“Subsidi atau Public Services Obligation (PSO) ini memang sangat diperlukan untuk mengurangi kendaraan pribadi juga bantuan langsung yang bisa dirasakan oleh warga Jakarta karena daerah penyangga bisa menjadi tambahan sumber pendapatan daerah Jakarta,” ujar Andri kepada Akurat Jakarta, Selasa (24/6/2025).
Anggota Komis B DPRD DKI tersebut menjelaskan bahwa penambahan anggaran diharapkan akan menarik minat publik untuk menggunakan transportasi umum.
Hal itu tidak hanya bagi warga Jakarta saja, namun juga meliputi wilayah penyangga yang tentunya bisa membawa dampak linier secra ekonomi karena akan makin masyarkat yang datang ke Jakarta.
“Dengan makin ramainya aktivitas warga, maka akan banya aktivitas ekonomi seperti belanja kebutuhan baik UMKM atau instansi jadi ramai. Pusat ekonomi rakyat seperti Pasar Tanah Abang dan Mangga Dua itu berpotensi akan banyak pengunjung yang berbelanja dri wilayah penyangga sampai luar kota,” katanya.
Politisi muda Partai Golkar ini menambahkan, program Gubernur Jakarta yang menggratiskan 15 golongan dan subsidi rute daerah penyangga di mana tujuannya sangat baik.
“Selain menurunkan kemacetan dengan mengurangi kendaraan pribadi, hal ini juga menciptakan kenyamanan bagi para penumpang dengan tarif murah,” tuturnya.
Namun demikian, Andri juga mengingatkan bahwa penambahan anggaran juga subsidi hendaknya digunakan secara tepat dan terukur.
“Untuk pembukaan rute baru hendaknya terintegrasi dengan jalur moda transportasi lain seperti LRT dan MRT. Selain itu juga prioritaskan untuk daerah penyangga yang berpotensi penumpang cukup tinggi sehingga subsidi per penumpang bisa tersebar,” kata Andri.
“Konektivitas jalan tentu harus dibarengi denga digitalisasi ticketing untuk akuntabilitas dan terjaminnya serapan,” imbuhnya.
Dengan perluasan pelayanan Transjakarta menjadi Transjabodetabek, Andri berharap volume kendaraan menuju Jakarta dari daerah penyangga bisa dikurangi.
Banyak hal positif yang bisa didapat selain penurunan kemacetan, salah satunya adalah tingkat polusi udara yang relatif bisa dikendalikan yang tentunya jika udara bersih maka kesehatan masyarakat Jakarta juga akan meningkat.
“Jakarta harus melakukan segala cara demi mengurai kemacetan saya yakin moda transportasi berkelanjutan dari Gubernur sebelumnya di mana masih terus bertransformasi serta dilakukannya penyempurnaan demi penyempurnaan maka kita senua yakin menuju Jakarta menjadi pusat bisnis dan terwujud menjadi kota global kelas dunia,” pungkasnya. {}