Berita Golkar – Komisi X DPR menggelar rapat dengan Menteri Kebudayaan, Fadli Zon. Salah satu poin yang dibahas soal program Kementerian Kebudayaan (Kemenbud) terkait penulisan ulang sejarah yang menuai polemik.
Anggota Komisi X dari Fraksi Partai Golkar, Juliyatmono, mengatakan partainya memilih bersikap legowo jika memang akhirnya program itu tetap dijalankan.
“Kami yakin semua bangsa ini mencintai negaranya dengan baik untuk ke depannya. Ini takdir per hari ini dan kita sedang membangun sesuatu yang lebih baik. Untuk ke depan, legowo untuk memahami per hari ini, legowo terhadap apapun keputusan yang hari ini, legowo takdir Tuhan hari ini negara ini seperti ini,” katanya, Rabu (2/7/2025), dikutip dari Merdeka.
Namun demikian, dia meminta Fadli Zon juga jangan mengabaikan suara-suara yang muncul dari masyarakat. Dia berharap kebijaksaan pemerintah untuk mengelola komunikasi dengan baik supaya semua pihak bebas mengeluarkan pandangannya. Dengan catatat, kritik cerdas yang bersifat demokratis.
“Bahwa sejarah menulis ini semua punya penafsiran dan pemerintah berharap bisa mengakomdasi pemikiran itu dengan baik sehingga tidak ada orientasi penggiringan terhadap berbagai hal agar seolah-olah sedang digiring ke sebuah situasi bahwa memang banyak pihak berkuasalah yang menulis,” katanya.
Fadli Zon, sambungnya, harus menampung semua diskusi yang berkembang jika itu memang untuk kebaikan. Dengan begitu, program ini bisa dikerjakan dengan suasana yang demokratis.
“Sehingga suasana lebih segar dan disksui lebih baik, kami yakin bangsa ini mencintai negaranya dengan baik,” katanya. {}