Berita Golkar – Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim) Rudy Mas’ud mengatakan persoalan tengkes atau stunting perlu intervensi khusus.
Dia mengatakan, salah satu cara menekan angka stunting ialah dengan meningkatkan peran Puskesmas. Menurutnya, Puskesmas bisa berkolaborasi dengan berbagai pihak seperti Tim Penggerak Kesejahteraan Keluarga atau TP PKK
Dengan kolaborasi itu, Puskesmas dan TP PKK bisa berperan dalam menekan angka stunting, baik dari sisi intervensi kesehatan hingga proses pendampingan keluarga rentan stunting.
“PKK itu mereka punya kader sampai ke desa-desa, bahkan setiap RT. Mereka tidak terikat jam kerja dan selalu siap digerakkan,” kata Rudy Mas’ud dikutip dari Instagram resmi Pemprov Kaltim.
“Peran aktif PKK dan Puskesmas sangat penting dalam deteksi dini, intervensi gizi, serta edukasi kepada ibu hamil dan balita,” lanjutnya, dikutip dari BerauTerkini.
Dia mengatakan, TP PKK bisa menjadi perpanjangan tangan Puskesmas dalam melakukan sosialisasi gizi seimbang, sanitasi lingkungan, serta pola asuh yang baik kepada keluarga. “Mereka juga bisa membantu memantau tumbuh kembang anak secara berkala di tingkat rumah tangga,” katanya.
Dia berharap setiap Puskesmas memiliki program kerja yang terintegrasi dengan kegiatan TP PKK. Termasuk dalam pendataan keluarga berisiko stunting, penyediaan makanan tambahan, serta fasilitasi akses layanan kesehatan bagi masyarakat.
Rudy Mas’ud juga meminta pengentasan stunting sebagai gerakan bersama dan sinergi kuat antara Puskesmas dan PKK untuk mewujudkan generasi emas Kaltim. “Saya yakin kolaborasi Puskesmas bersama PKK bisa mewujudkan generasi Kaltim yang sehat, cerdas dan bebas stunting,” harapnya. {}