Berita Golkar – Anggota Komisi IV DPR RI, Firman Soebagyo, menunjukkan komitmen kuatnya dalam mendorong pembangunan berbasis kerakyatan dengan menyalurkan dana aspirasi sebesar Rp22 miliar untuk pembangunan Kampung Nelayan Modern Merah Putih di Desa Banyutowo, Kecamatan Dukuhseti, Kabupaten Pati.
Program ini merupakan bagian dari agenda strategis nasional yang bertujuan menciptakan kawasan pesisir yang tidak hanya mandiri secara ekonomi, tetapi juga mampu menjadi poros pertumbuhan baru melalui sektor kelautan, perikanan, dan wisata bahari.
Firman meninjau langsung lokasi pembangunan bersama jajaran pemerintah daerah pada Minggu (13/07), sekaligus memastikan kesiapan eksekusi program yang menyentuh langsung kebutuhan masyarakat nelayan.
“Tak hanya itu, program ini diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan nelayan melalui fasilitas penunjang produksi dan distribusi. Serta mengembangkan ekonomi lokal melalui penciptaan lapangan kerja dan usaha masyarakat pesisir,” jelas politisi senior Partai Golkar ini.
Firman yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua Umum Kadin Indonesia menjelaskan bahwa Desa Banyutowo terpilih menjadi salah satu dari hanya 100 daerah penerima program dari lebih 500 yang mengajukan. Hal ini, menurutnya, tidak lepas dari pentingnya mendorong kawasan pesisir seperti Pati untuk memiliki infrastruktur yang memadai dan akses pasar yang lebih luas bagi hasil laut masyarakat setempat.
Program Kampung Nelayan Modern di Banyutowo dirancang tidak sebatas proyek infrastruktur fisik. Lebih jauh, kata Firman, program ini akan menjadi titik tolak transformasi ekonomi masyarakat pesisir melalui pendekatan terpadu yang mencakup pembangunan pelabuhan nelayan, fasilitas pengolahan ikan, hingga sarana pemasaran modern yang terintegrasi.
Wakil Ketua Fraksi Partai Golkar MPR RI ini optimistis, ekosistem yang tercipta dari program ini akan mengurangi ketergantungan nelayan terhadap tengkulak serta membuka jalan bagi berkembangnya UMKM pesisir. Dalam pandangannya, keberhasilan program ini akan menjadi bukti bahwa pembangunan berbasis kebutuhan lokal bisa mendorong kemajuan daerah secara lebih merata.
Selain meningkatkan produktivitas, Firman juga melihat potensi besar Banyutowo untuk dikembangkan menjadi kawasan wisata bahari unggulan. Hal ini akan menciptakan peluang ekonomi baru, tidak hanya bagi nelayan, tetapi juga masyarakat umum yang bergerak di sektor jasa, kuliner, hingga industri kreatif.
Ia juga menegaskan pentingnya pengelolaan program yang transparan dan melibatkan masyarakat secara aktif. Firman menyebut, pembangunan fisik hanya akan berdampak maksimal bila didukung oleh partisipasi warga, pengawasan yang terbuka, serta kesadaran bersama untuk menjaga dan mengembangkan fasilitas yang ada.
“Saya akan terus mengawal pelaksanaan program ini, memastikan seluruh proses berjalan transparan, tepat sasaran, dan benar-benar memberi manfaat langsung bagi masyarakat Banyutowo,” ujar Firman.
Bagi Firman, dorongan terhadap pembangunan kawasan pesisir bukanlah proyek sesaat, melainkan strategi jangka panjang untuk memperkuat ekonomi nasional dari pinggiran. Ia melihat Banyutowo sebagai contoh konkret bagaimana potensi pesisir bisa diolah menjadi kekuatan ekonomi baru—selama ada kemauan politik, dukungan anggaran, dan kepercayaan terhadap masyarakat lokal.
Dengan anggaran besar dan desain program yang terukur, Kampung Nelayan Modern Merah Putih di Banyutowo menjadi salah satu langkah nyata Firman Soebagyo dalam menegaskan bahwa kawasan pesisir bukanlah wilayah tertinggal, melainkan wilayah yang sedang bangkit dan bergerak maju menuju kemandirian dan kesejahteraan.