DPP  

Ahmad Doli Kurnia Tak Lihat Agenda Besar di Balik Isu Ijazah Jokowi dan Pemakzulan Gibran

Berita Golkar – Wakil Ketua Umum Partai Golkar, Ahmad Doli Kurnia, menanggapi pernyataan Joko Widodo (Jokowi) yang mengaku mencium adanya “agenda besar politik” di balik serangkaian isu yang menerpanya setelah tidak lagi menjabat sebagai Presiden RI.

Jokowi menilai isu ijazah palsu dan wacana pemakzulan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka sebagai bagian dari upaya sistematis untuk merusak reputasi politiknya.

Terkait hal itu, Ahmad Doli Kurnia menyebut Partai Golkar belum melihat adanya upaya untuk mendiskreditkan Jokowi melalui sejumlah isu tersebut.

Ia mengatakan, untuk mengukur adanya gerakan politik mengenai sebuah isu di negara dengan sistem demokrasi ialah dengan melihat apakah hal itu melibatkan partai politik atau tidak.

Atas dasar itu, Doli menyebut pihaknya tak pernah melihat adanya agenda politik soal isu ijazah palsu Jokowi dan wacana pemakzulan Gibran.

“Nah, sampai sejauh ini kami di Golkar sih tidak pernah, no issue sama sekali, bahwa ini adalah ada agenda-agenda politik ya kalau dalam perspektif atau kacamata kami, partai politik yang menjadi bagian penting dalam konstelasi dan pergerakan politik di Indonesia gitu,” ucapnya dalam acara Sapa Indonesia Malam di Kompas TV, Rabu (16/7/2025), dikutip dari Tribunnews.

Kemudian, Doli berujar, jika Jokowi ingin menyelesaikan isu ijazah palsu, dirinya tinggal menunjukan ijazahnya.

Ia juga menilai bahwa isu-isu yang bergulir saat ini belum tentu merupakan upaya untuk mendiskreditkan atau melupakan jasa-jasa Jokowi.

“Kalau soal mendiskreditkan ya belum tentu juga, kalau tadi disebutkan ada yang menyampaikan bahwa ini upaya untuk melupakan jasa-jasanya Pak Jokowi yang memang saya kira bangsa kita ini atau masyarakat kita, masyarakat yang cerdas gitu ya.”

“Mereka tahu kok mana orang yang bekerja mana yang tidak gitu ya. Mana yang berbuat yang terbaik atau tidak gitu,” ungkapnya.

Diberitakan sebelumnya, pengakuan Jokowi itu disampaikan pada Senin (14/7/2025) lalu. “Ini perasaan politik saya, ada agenda besar politik untuk menurunkan reputasi politik, untuk men-downgrade,” kata Jokowi.

Meski demikian, ia menegaskan bahwa dirinya tidak terpengaruh dan menganggap tudingan-tudingan itu sebagai hal yang biasa saja. “Biasa-biasa ajalah,” ucap Jokowi. {}