Berita Golkar – Kementerian Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (Kementerian P2MI) menjelaskan alasan pemerintah merancang skema kredit usaha rakyat (KUR) tanpa jaminan bagi pekerja migran. KUR untuk pekerja migran ini rencananya bakal diluncurkan oleh Kementerian P2MI dan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian pada Agustus mendatang.
Wakil Menteri P2MI Christina Aryani menjelaskan alasan di balik skema baru KUR ini. “Faktanya banyak calon pekerja migran yang kesulitan dengan adanya agunan, sehingga tujuan penyaluran KUR tidak tercapai,” kata dia kepada Tempo pada Kamis (17/7/2025).
Selain tanpa jaminan, skema baru ini juga akan memberlakukan sistem linkage untuk penyaluran KUR. Dalam pola linkage, perbankan bekerja sama dengan lembaga keuangan lain, seperti koperasi dan perusahaan multifinance untuk menyalurkan kredit.
Sebagaimana tertuang dalam Peraturan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Nomor 1 tahun 2023, selama ini KUR pekerja migran disalurkan langsung kepada pekerja migran tanpa menggunakan pola linkage, sehingga KUR hanya disalurkan melalui perbankan.
Christina mengatakan penyaluran KUR melalui perbankan tidak berjalan sesuai harapan, hal ini tercerminkan dari sedikitnya KUR yang berhasil disalurkan.
“Tidak semua calon pekerja migran nyaman berhubungan dengan bank, sehingga perlu dibuka penyaluran melalui sistem linkage yang penyalurnya disetujui agar lebih mudah diakses oleh calon pekerja migran,” ucapnya.
Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan KUR tersebut bisa dimanfaatkan oleh pekerja migran baik untuk memproses keberangkatan ataupun menunjang kemampuannya melalui pelatihan.
“(KUR) itu bisa digunakan untuk memproses mereka pergi ataupun juga untuk pelatihan,” ujar Airlangga di kantornya, kawasan Lapangan Banteng, Jakarta, pada Kamis, 3 Juli 2025.
Beberapa bank pun menyambut positif skema baru ini, salah satunya PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. atau BNI. BNI mendukung relaksasi yang tengah disiapkan pemerintah untuk memperkuat ekosistem pembiayaan PMI.
“Dengan kebijakan ini, diharapkan penyaluran KUR dapat semakin optimal dalam menjangkau para PMI yang membutuhkan akses pembiayaan yang terjangkau dan berkelanjutan,” ucap Corporate Secretary BNI Okki Rushartomo dalam keterangan tertulis kepada Tempo, dikutip Jumat (11/7/2025).
Sejak 2025, BNI menjadi salah satu bank yang menyalurkan KUR untuk pekerja migran. Okki menyampaikan, sampai 30 Juni 2025, BNI telah menyalurkan KUR PMI sebesar Rp 921,43 miliar. Dia mengklaim kualitas pembiayaan terjaga dengan baik, tercermin dari tingkat kolektibilitas kredit yang mencapai 100 persen. {}