Berita Golkar – Wakil Ketua Komisi X Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI, Hetifah Sjaifudian mengajak seluruh guru di Kaltim untuk bisa menciptakan mutu pendidikan yang berakhlak lantaran kerap terjadi pelajar nekat melawan guru karena tak terima ditegur untuk kebaikan.
Kondisi itu diungkapkannya saat diskusi pendidikan bertajuk ‘Implementasi Nilai-Nilai Karakter Kebangsaan Sebagai bentuk Merdeka Belajar’ yang digelar di salah satu hotel di salah satu hotel di Samarinda pada Selasa (29/8/2023).
“Intinya yang kita harapkan untuk pendidikan karakter anak, kemudian menganggat kebangsaan karena ini masih momen Agustus,” ungkap Hetifah.
Sementara itu dalam pola memberikan pendidikan karakter menurut Hetifah tidak mudah, bukan hanya memberikan doktrin sesuai harapan para tenaga pendidik, sehingga bagaimana pola memberikan pendidikan karakter itu yang kemudian akan menjadi pembahasan tersebut.
“Nantinya kami akan mengumpulkan berbagai pengalaman dari tiap guru, ini juga yang akan kami diskusikan,” jelasnya.
Ia mengharapkan yang dihasilkan dari diskusi tersebut dapat mewujudkan guru yang bisa menerapkan kurikulum merdeka dan berimplikasi terhadap profil pelajar Pancasila.
“Kalau sejauh ini tiap guru kita sudah cukup baik, tinggal ditingkatkan saja lagi, karena bagaimanapun guru adalah teladan murid” tegasnya.
Sementara itu disinggung mengenai pendekatan regulasi maupun petunjuk teknis sebagai pedoman pola pembelajaran tersebut, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Samarinda, Asli Nuryadin menegaskan hal itu telah ada dalam kurikulum merdeka belajar. “Sudah ada semua itu dalam kurikulum, sehingga hal ini perlu diterapkan maksimal lagi oleh tiap guru,” ujarnya. {sumber}