Berita Golkar – Anggota Komisi XIII DPR RI dari Fraksi Partai Golkar daerah pemilihan Jawa Tengah II, Jamaludin Malik, S.H., M.H., melakukan agenda kunjungan ke daerah pemilihan (Kundapil) dengan semangat kolaboratif yang kuat.
Dalam rangkaian kunjungannya ke Kabupaten Jepara, salah satu dari tiga kabupaten di Dapil Jateng II, ia menggelar diskusi terbuka bersama sejumlah pemuda pegiat ekonomi kreatif dan digital. Kegiatan tersebut berlangsung dengan suasana santai dan penuh gagasan segar di tepi Jalan Pemuda, pusat aktivitas anak muda Jepara.
Diskusi ini digelar beberapa jam setelah pelantikan Pengurus Cabang Indonesia Esports Association (IESPA) Kabupaten Jepara di Pendopo Kabupaten. Dalam momen tersebut, Jamaludin Malik resmi dikukuhkan sebagai Ketua Dewan Pembina IESPA Jepara, sebuah bentuk kepercayaan dari komunitas esports lokal yang menaruh harapan besar pada sosoknya sebagai figur inspiratif dan fasilitator kebijakan publik.
Dalam dialog tersebut, para pemuda menyampaikan berbagai tantangan dan potensi pengembangan ekonomi kreatif, terutama di bidang konten digital, aplikasi, game development, dan sektor penunjang industri esports.
Berdasarkan data Badan Ekonomi Kreatif, kontribusi subsektor aplikasi dan game developer pada PDB ekonomi kreatif Indonesia terus meningkat, dengan nilai ekspor mencapai Rp2,4 triliun pada tahun 2023, dan diproyeksikan tumbuh seiring masifnya penetrasi internet dan gaming di kalangan anak muda.
Jamaludin Malik menanggapi aspirasi tersebut dengan pandangan strategis. Ia menegaskan bahwa dukungan terhadap ekonomi kreatif harus difokuskan pada dua pilar utama: literasi digital dan inklusi ekonomi. “Generasi muda Jepara harus mengambil peran sebagai pelaku, bukan hanya konsumen dalam ekosistem digital”.
“Pemerintah perlu memastikan akses permodalan, pelatihan, serta ekosistem hukum dan pajak yang ramah bagi startup dan pelaku ekonomi digital,” ujarnya Jamaludin yang dikutip dalam keterangannya, Rabu (30/7/25), dikutip dari FraksiGolkar.
Jamaludin juga menyampaikan komitmennya untuk mendorong pemerintah pusat agar memperluas program inkubasi bisnis berbasis digital di daerah-daerah, termasuk Jepara. Ia mencatat bahwa meskipun Jepara dikenal luas dengan ukirannya, potensi digitalisasi produk UMKM dan keterlibatan pemuda di sektor kreatif digital bisa menjadi tulang punggung ekonomi baru daerah.
Dalam sesi tanya jawab, sejumlah peserta mengusulkan adanya “co-working space” kolaboratif di bawah pembinaan IESPA yang tidak hanya mewadahi gamer, tetapi juga komunitas kreator konten, desainer, dan pengembang aplikasi. Usulan ini langsung direspons positif oleh Jamaludin yang berjanji akan memperjuangkannya melalui mitra kerjanya di Komisi DPR RI yang relevan.
Kegiatan ini menegaskan bahwa keterlibatan legislator dalam ranah anak muda tidak harus bersifat formal. Dialog ringan namun substansial seperti ini membuktikan bahwa ruang-ruang informal justru dapat menjadi inkubator ide dan langkah nyata untuk membangun ekonomi masa depan yang berbasis inovasi, teknologi, dan kreativitas anak bangsa. {}