Menpora Dito Ariotedjo Incar Medali Dari Cabor Akuatik di Olimpiade 2025

Berita Golkar – Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Dito Ariotedjo, mendorong Pengurus Besar Federasi Akuatik Indonesia (PB FAI) masa bakti 2025-2029 untuk mencapai hasil terbaik dengan meraih medali pada pelaksanaan Olimpiade 2028 Los Angeles.

Harapan dan dorongan itu disampaikan Dito saat menghadiri acara Pengukuhan dan Pelantikan PB FAI Masa Bakti 2025-2029 di Ballroom Hotel JS Luwansa, Setiabudi, Jakarta, Senin (4/8/2025). “Selamat atas pengukuhan dan pelantikan. Semoga amanah dan terus membesarkan cabor akuatik di Tanah Air,” kata Dito.

“Saya sampaikan untuk kepengurusan periode ketiga dari Mas Anindya ini bagaimana kita membuat legacy tercepat, yaitu di Olimpiade 2028,” ujar Dito, dikutip dari WartaKota.

Menurut Dito, Kemenpora hadir mendukung penuh terutama dalam tiga hal utama, yaitu infrastruktur penunjang, penyiapan peningkatan SDM memadai dan menyiapkan kejuaraan tingkat nasional yang terstruktur serta berkelanjutan.

“Kami membangun Cibubur Youth Elite Center salah satunya untuk cabor renang. Atletik di Pangalengan juga bisa digunakan akuatik untuk menaikkan VO2max. Kami juga memiliki kolam renang yang banyak mulai dari GBK hingga ke Papua,” jelas Dito.

“Kemudian bagaimana kita menyiapkan SDM. Kita telah memiliki beasiswa S2 untuk tenaga olahraga hingga atlet. Kemudian, beasiswa S1 segera menyusul untuk atlet muda yang masih SMP, SMA,” terang Dito.

“Kemudian, pemerintah bersama federasi ini menyelenggarakan kejuaraan baik tingkat nasional dan pekan olahraga nasional yang nantinya bisa terstruktur untuk persiapan multievent. Jadi, kita tingkatkan kualitas dan kapasitas dari kejuaraan itu dan untuk nasional kita sinergikan untuk apa yang dibutuhkan di Asian Games dan Olimpiade,” tutur Dito.

Dito memaparkan, olahraga renang sebagai lumbung medali di ajang internasional. Oleh karena itu, meningkatkan benchmark prestasi dan standar kompetisi menjadi hal yang tidak boleh ditinggalkan.

“Renang Indonesia harus mampu menaikkan benchmark atau tolok ukur prestasinya. Fokus pembinaan dan penyelenggaraan kompetisi harus diarahkan pada nomor-nomor Olimpiade dan Asian Games. Standar kompetisi dalam negeri, termasuk ajang PON, harus ditingkatkan agar mampu menciptakan atmosfer kompetitif yang mendorong peningkatan performa atlet,” papar Dito.

Federasi harus mampu menjaring dan melatih atlet potensial dari seluruh Indonesia secara sistematis ke luar negeri. Atlet-atlet potensial perlu diberi kesempatan pelatihan di luar negeri untuk mengeluarkan potensi maksimal mereka. Kolaborasi internasional harus diperluas untuk membuka akses pelatihan dan fasilitas bertaraf dunia.

“Kalau perlu diaspora juga dikuatkan tinggal kita maping dan kita siapkan agar diera kepemimpinan Bapak Prabowo dan di Olimpiade LA 2028 kita bisa lolos seleksi kelas A dan semoga medali olimpiade bisa datang dari akuatik,” pungkas Dito.

Sebagai informasi, Anindya Novyan Bakrie kembali terpilih untuk ketiga kalinya sebagai Ketua Umum PB FAI periode 2025-2029. Anindya menegaskan bahwa periode ketiga kepemimpinannya akan difokuskan pada pencapaian prestasi tertinggi, yaitu meraih medali di Olimpiade.

“Alhamdulillah ini atas kepercayaan dan amanahnya dan 38 pengprov yang mendukung saya secara aklamasi kemarin untuk yang ke tiga kalinya. 15 persen medali Olimpiade ada di cabang akuatik. Selama ini belum ada dari Indonesia, dan di periode ketiga inilah kita ingin mencapainya,” kata Anindya. {}