Berita Golkar – Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional Republik Indonesia (Lemhannas RI), Ace Hasan Syadzily, menegaskan bahwa dunia saat ini tidak sedang berada dalam kondisi yang baik.
Ace menuturkan, berbagai gejolak global, baik dari sisi geopolitik maupun geoekonomi, telah memberikan dampak langsung maupun tidak langsung terhadap stabilitas nasional Indonesia.
“Sebagaimana yang kita saksikan bersama, saat ini dunia tidak sedang baik-baik saja. Terjadi pergeseran dan persaingan kekuatan antarnegara, perkembangan teknologi, serta pertarungan dan persaingan ekonomi yang semuanya berpengaruh terhadap apa yang kita rasakan hari ini,” ujar Ace di kantor Lemhannas, Jakarta, Selasa (5/8/2025), dikutip dari Kompas.
Ace mencontohkan, berbagai konflik yang tengah berlangsung di dunia, seperti perang Rusia-Ukraina, konflik berkepanjangan antara Israel dan Palestina, ketegangan di Timur Tengah antara Israel dan Iran, hingga gesekan regional terbaru antara Thailand dan Kamboja.
Ia mengatakan, dinamika tersebut berdampak ke stabilitas global yang turut memengaruhi Indonesia. Oleh sebab itu, ia menekankan pentingnya memperkuat ketahanan nasional dalam menghadapi situasi global yang kompleks dan dinamis.
Ia menyebut konsep ketahanan nasional sebagai “jembatan penghubung” atau connecting bridge dalam meraih cita-cita besar bangsa, yakni Indonesia Emas 2045.. Dalam konteks tersebut, Ace menekankan bahwa peran pemimpin nasional sangat krusial.
Menurut Ace, pemimpin harus mampu menyinergikan kekuatan dalam organisasinya dan membangun kolaborasi lintas sektor untuk menghadapi tantangan global yang kian kompleks.
“Pemimpin harus bisa mendorong dan mengarahkan seluruh bawahannya untuk mewujudkan tujuan bersama. Tidak bisa lagi kita menghadapi situasi ini dengan cara yang biasa-biasa saja, harus luar biasa, adaptif, dan dinamis,” kata dia.
Politikus Partai Golkar ini juga mengatakan, situasi hari ini tidak bisa dihadapi dengan biasa-biasa saja, Indonesia harus mampu mengikuti dinamika tersebut dengan kesiapan dan inovasi yang berkelanjutan.
“Kita tidak bisa menghadapi perubahan dan dinamika global dengan cara-cara lama. Dibutuhkan langkah-langkah luar biasa yang mampu beradaptasi terhadap kebaruan,” kata Ace. {}