Berita Golkar – KETUA Komisi X DPR RI, Hetifah Sjaifudian, menanggapi pernyataan Menteri Keuangan terkait gaji guru dan dosen di Indonesia yang kecil. Menurutnya pernyataan ini menjadi pengingat bagi semua pihak, bahwa pembiayaan pendidikan memerlukan komitmen besar dari kita semua masyarakat, dan terutama komitmen dari negara.
Lebih lanjut, dia menambahkan bahwa meskipun anggaran tersebut besar secara total, distribusi dan efektivitas penggunaannya masih menjadi tantangan, sehingga kesejahteraan guru dan dosen belum merata dan belum sepenuhnya sebanding dengan beban tugas serta tanggung jawab mereka.
“Selain itu, kita juga harus mengembangkan model pembiayaan yang kreatif dan berkelanjutan, termasuk membuka ruang partisipasi masyarakat dan sektor swasta, tentu dengan regulasi yang memastikan mutu, pemerataan, dan perlindungan bagi tenaga pendidik,” ujar Hetifah.
Komisi X DPR RI sendiri kitakan berkomitmen mendorong agar alokasi anggaran pendidikan 20% dari APBN benar-benar digunakan secara efektif untuk meningkatkan kesejahteraan guru dan dosen, tanpa mengurangi prioritas lainnya, seperti prioritas pada peningkatan kualitas pembelajaran dan infrastruktur pendidikan.
“Kita juga akan mengawal agar reformasi sistem remunerasi tenaga pendidik berjalan seiring dengan peningkatan kompetensi, sehingga gaji yang layak sejalan dengan peningkatan profesionalisme,” pungkasnya. {}