Wagub Gorontalo Idah Syahidah: Seni dan Budaya Jadi Benteng Cegah Radikalisme di Kalangan Pelajar

Berita GolkarWakil Gubernur (Wagub) Gorontalo Idah Syahidah Rusli Habibie mengatakan bentuk kegiatan yang memuat tentang sastra dan seni, adalah sarana mencegah terorisme atau paham radikal.

Idah di Gorontalo, Selasa mengatakan pencegahan paham radikal atau terorisme tidak cukup hanya diberikan wejangan lewat agama, terlebih jika sasarannya adalah generasi muda.

“Dengan menanamkan rasa cinta terhadap kearifan lokal, seni dan budaya kepada anak-anak bangsa, maka beragam perilaku yang bersifat dan mengarah ke unsur terorisme dapat dicegah secara bersama-sama,” kata Idah, dikutip dari Antara.

Salah satu contoh seperti kegiatan gelar budaya nusantara dan lomba membaca Puisi Suara Damai Nusantara (SUDARA), yang digelar oleh Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Gorontalo.

Kegiatan ini patut mendapatkan apresiasi penuh dari pemerintah karena dinilai efektif untuk menumbuhkan dan menanamkan jiwa nasionalisme kepada masyarakat Gorontalo, khususnya di kalangan pelajar.

Dalam beberapa kasus yang pernah diungkap oleh Detasemen Khusus 88 Anti Teror atau Densus 88 Polri, warga yang terpapar paham radikal hingga terlibat aksi terorisme tidak hanya kalangan dewasa, akan tetapi ada juga para generasi muda termasuk pelajar.

Dari kasus-kasus tersebut dapat disimpulkan bahwa paham radikal tidak pernah memilih usia, melainkan para pelajar pun sangat berpotensi dan rentan terpapar terorisme.

Oleh karena itu melalui kegiatan positif seperti ini, generasi muda khususnya pelajar yang ada di Provinsi Gorontalo, diberikan ruang untuk mengekspresikan minat dan bakat mereka di bidang seni dan budaya, sehingga akan timbul rasa cinta terhadap kearifan lokal maupun nusantara.

Pada era moderen ini, seluruh pelajar di Provinsi Gorontalo juga diminta harus teliti, pandai memilah dan memilih informasi melalui telepon seluler nya masing-masing, agar tidak akan terjerumus dalam hal-hal yang melanggar norma-norma Pancasila maupun hukum yang berlaku.

“Saya mewakili pemerintah Provinsi Gorontalo mengajak semua pihak untuk mencintai budaya, seni, kearifan lokal, menjadikan keberagaman sebagai energi dalam membina dan memelihara persatuan dan kesatuan bangsa, serta Pancasila sebagai landasan perdamaian dalam kehidupan bermasyarakat,” imbuhnya. {}