Berita Golkar – Ketua Komisi X DPR RI, Hetifah Sjaifudian, mendorong aparatur pemerintah, mahasiswa, dan akademisi di Kutai Kartanegara (Kukar), Kalimantan Timur untuk menguasai keterampilan komunikasi visual.
Menurutnya, kemampuan mengemas ide secara menarik melalui desain visual dan komunikasi lisan menjadi kunci memenangkan persaingan di era global.
Hal ini disampaikan Hetifah Sjaifudian saat menjadi pembicara dalam Workshop Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) bertema “Teknik Presentasi: Perpaduan Desain Visual dan Komunikasi Lisan” di Pendopo Wakil Bupati Kukar, Rabu (13/8/2025).
“Kesempatan atau posisi sering kali diberikan pada mereka yang bisa meyakinkan lewat ide dan presentasi yang baik,” ujarnya, dikutip dari TribunKaltim.
Politisi Partai Golkar itu menegaskan, keahlian ini tidak hanya penting bagi aparatur, tetapi juga mahasiswa, peneliti, dan pelaku riset.
Di tengah kemajuan teknologi, keterampilan presentasi yang baik dapat memperluas jejaring, mempermudah akses beasiswa, dan mempercepat penerimaan ide.
Hetifah Sjaifudian menilai banyak mahasiswa di Kukar membutuhkan pelatihan lebih intensif dalam bidang ini. BRIN pun siap memberikan pendampingan lanjutan dengan menghadirkan tema-tema baru serta menyebarluaskan hasil riset yang bermanfaat bagi masyarakat.
Selain itu, Hetifah Sjaifudian mendorong Badan Riset dan Inovasi Daerah (BRIDA) Kukar untuk memperkuat kolaborasi dalam mencari solusi inovatif yang relevan dengan kebutuhan daerah.
Ia juga membuka peluang kerja sama khusus dengan media lokal agar hasil riset dan pengetahuan dari BRIDA dapat tersampaikan lebih luas.
“Kadang kita berasumsi media sudah tahu semuanya, padahal mereka juga memerlukan informasi langsung dari sumbernya,” tegasnya.
Sementara itu, Kepala BRIDA Kukar, Maman Setyawan, mengapresiasi penyelenggaraan workshop ini. Ia mengakui masih banyak organisasi perangkat daerah (OPD) yang belum optimal dalam teknik presentasi, termasuk dirinya sendiri.
“Banyak OPD yang masih lemah dalam presentasi, termasuk saya sendiri. Workshop ini membuka mata dan memotivasi kami untuk terus belajar,” ujarnya.
Maman menilai kegiatan ini menjadi momentum penting untuk meningkatkan kapasitas komunikasi publik di Kutai Kartanegara. {}