Berita Golkar – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto mengaku optimistis, Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Tahun 2026 mampu menjaga daya tahan perekonomian, di tengah ketidakpastian kondisi global dengan adanya ambiguitas kebijakan perdagangan dan tarif, peningkatan tensi geopolitik, volatilitas pasar keuangan, hingga pelemahan permintaan global. Terlebih realisasi pertumbuhan ekonomi Indonesia pada Q1-2025 relatif menguat dibandingkan sejumlah negara lain.
“Dalam menghadapi downside risks perekonomian global tersebut, Indonesia mengupayakan terobosan negosiasi perdagangan melalui perluasan cakupan layanan digital, investasi asing, serta reformasi struktural dengan peningkatan keterampilan pasar tenaga kerja, penyederhanaan regulasi bisnis, peningkatan kompetisi dan inovasi, serta adopsi kemajuan teknologi,” kata Airlangga dalam keterangannya, Sabtu (16/8/2025), dikutip dari SinPo.
Mantan Ketua Umum Partai Golkar ini menerangkan, sejumlah leading indicator, indeks kepercayaan konsumen, penjualan riil tercatat positif.
“Realisasi investasi juga Bapak Presiden menyampaikan ini sesuai dengan target di Rp924,9 triliun, ekspor-impor neraca perdagangan juga positif, ekspor tumbuh double digit 11,29 persen dan impor 4,28 persen, neraca perdagangan di bulan Juni 2025 sebesar US$4,1 miliar, dan cadangan devisa relatif aman lebih dari enam bulan,” ungkapnya.
Dia melanjutkan, kualitas pertumbuhan ekonomi Indonesia yang optimal juga tercermin dari perbaikan pada indikator ketenagakerjaan. Dimana, Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) mengalami penurunan dari 4,91 persen pada Februari 2024 menjadi 4,76 persen di Februari 2025.
Di samping itu, kemiskinan ekstrem juga mengalami penurunan dari 1,26 persen Maret 2024 menjadi 0,85 persen pada Maret 2025.
Berdasarkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN), strategi utama untuk penanggulan kemiskinan tersebut diarahkan melalui stabilitas ekonomi makro dan penciptaan kesempatan kerja.
Untuk tahun 2026, tema Rencana Kerja Pemerintah (RKP) dan RAPBN disusun selaras untuk menuju Indonesia Tangguh dan Sejahtera melalui kedaulatan pangan, energi, dan ekonomi.
Strategi besar kebijakan pemerintah yang telah disiapkan untuk mendukung pencapaian ekonomi di tahun 2026 di antaranya ketahanan pangan, ketahanan energi, Makan Bergizi Gratis (MBG), program pendidikan, program kesehatan, program pembangunan desa, koperasi, dan UMKM, pertahanan semesta, serta akselerasi investasi dan perdagangan global.
“Beberapa hal yang diarahkan Bapak Presiden terkait dengan aspek kita dan ini kita dorong beberapa hal yang berkaitan dengan penciptaan lapangan kerja, pembangunan SDM, pendidikan, kesehatan, kemudian hilirisasi, industrialisasi,” jelasnya.
Selain itu, pemerintah juga tetap berkomitmen melanjutkan serangkaian langkah strategis melalui berbagai sumber ekonomi baru untuk mendorong daya saing ekonomi, seperti diversifikasi pasar ekspor dan mitra dagang dengan mengurangi ketergantungan pada pasar tradisional dan memperluas akses ke pasar non-tradisional seperti Afrika dan Timur Tengah serta memperkuat kerja sama multilateral, transformasi digital dan ekonomi kreatif, penguatan hilirisasi industri dan semikonduktor, serta transisi energi.
Ke depan, Pemerintah tetap optimis bahwa target pertumbuhan ekonomi tahun 2025 dan 2026 akan dapat dicapai dengan mempertimbangkan peningkatan signifikan investasi, impor barang modal, dan belanja modal Pemerintah pada semester I-2025 yang akan berdampak positif terhadap produksi selanjutnya.
Terlebih, stimulus ekonomi pada semester I-2025 terbukti mampu menjaga resiliensi ekonomi dan akan dilanjutkan pada semester II-2025, deregulasi serta reformasi perdagangan dan investasi yang akan meningkatkan kepercayaan investor, serta perbaikan daya saing untuk pemanfaatan kerja sama perdagangan dan investasi.
“Harapan berikut tentu APBN bisa dieksekusi lebih awal dibandingkan tahun 2025, sehingga akselerasi ekonomi bisa lebih besar dan Pak Presiden tadi berharap Danantara di semester 2 dan di tahun depan akan lebih berakselerasi,” pungkasnya. {}