Berita Golkar – Panitia Musyawarah Daerah (Musda) ke-11 Partai Golkar Sulawesi Tengah (Sulteng) belum menerima resmi pendaftar calon ketua periode 2025–2030.
Hal ini disampaikan Wakil Ketua Steering Committee (SC) DPD Golkar Sulteng, Farid Djafar Nassar, saat ditemui TribunPalu.com di Kantor DPD Golkar, Jl Prof Moh Yamin, Kota Palu, Kamis (21/8/2025).
“Sampai saat ini belum ada yang mengajukan diri secara resmi, tetapi saya sudah dihubungi salah satu kader yang menanyakan syarat pendaftaran,” ujarnya, dikutip dari TribunPalu.
Diketahui, masa penjaringan calon Ketua DPD Golkar Sulteng periode 2025-2030 telah berlangsung sejak 20 Agustus 2025. Farid menyebut SC memberikan kesempatan luas bagi semua kader untuk berkontestasi. Pendaftaran bakal calon ketua akan tetap dibuka hingga hari pelaksanaan Musda Golkar Sulteng 24 Agustus 2025.
“Kami ingin memberi ruang seluas-luasnya agar setiap kader punya kesempatan yang sama,” jelasnya.
Musda Golkar Sulteng dibuka dengan Rapat Pimpinan Daerah (Rapimda) pada 22 Agustus, disusul kedatangan Ketua Umum DPP Partai Golkar Bahlil Lahadalia, dan jajaran pengurus pusat pada 23 Agustus.
Acara puncak Musda digelar 24–25 Agustus 2025 di Sriti Convention Hall Palu dengan perkiraan 2.250 peserta. Selain Bahlil, tokoh nasional lain juga dipastikan hadir.
Yaitu Sekretaris Jenderal DPP Golkar Sarmuji, Bendahara Umum Sari Yuliati, Ketua Bidang Pemenangan Pemilu Wilayah Sulawesi Muhidin M Said, Wakil Ketua DPR RI Adies Kadir, serta dua menteri kader Golkar, Maman Abdurrahman dan Nusron Wahid.
Sekretaris DPD Partai Golkar Sulteng, Amran Bakir Nai, menegaskan pemilihan ketua memang tak lepas dari pelaksanaan Musda. Namun ia menekankan aspirasi masyarakat adalah yang paling penting.
“Yang terpenting adalah menyusun program kerja yang visioner. Rivalitas politik menuju Pemilu 2029 akan semakin ketat, sehingga Golkar harus memiliki program yang mampu menjawab tantangan dan menyerap aspirasi masyarakat,” kata Amran.
Diketahui, Golkar Sulteng saat ini dikomandoi Arus Abdul Karim. Ketua DPRD Sulteng itu memimpin partai beringin selama 10 tahun terakhir. Jabatan Arus Abdul Karim sebagai Ketua Golkar Sulteng sejatinya berakhir Maret 2025 namun diperpanjang DPP.
Beredar wacana sebagian pengurus Golkar Sulteng mengusulkan diskresi ke DPP untuk mengizinkan Arus Abdul Karim tetap menahkodai partai beringin di Bumi Tadulako. {}