Maruli Siahaan Apresiasi Museum Nasional Penanggulangan Terorisme sebagai Wahana Edukasi Publik

Berita Golkar – Komisi XIII DPR RI meninjau Museum Nasional Penanggulangan Terorisme Adhi Pradana di Kompleks Kantor BNPT, Citeureup, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Kamis (21/8/2025).

Dalam kesempatan itu, Anggota Komisi XIII DPR RI, Maruli Siahaan, menyampaikan apresiasi terhadap upaya BNPT menghadirkan museum sebagai sarana edukasi publik sekaligus pengingat sejarah kelam aksi terorisme di Indonesia.

Maruli menilai museum tersebut berhasil menyajikan catatan sejarah berbagai peristiwa terorisme, mulai dari Bom Bali, Bom Marriott, hingga sejumlah tragedi di daerah lain. Menurutnya, museum ini mampu memberi gambaran jelas kepada masyarakat tentang dampak destruktif aksi teror terhadap kehidupan bangsa.

“Luar biasa upaya BNPT membangun museum ini. Masyarakat yang berkunjung ke sini pasti akan mengingat dan mendapat gambaran tentang peristiwa-peristiwa besar yang menjadi sejarah kelam perjalanan bangsa ini,” ujar Politisi Fraksi Partai Golkar itu kepada Parlementaria.

Ia berharap museum tersebut dapat dimanfaatkan lebih luas sebagai sarana edukasi masyarakat, sekaligus membangun kesadaran kolektif bahwa aksi teror bom sangat merusak tatanan negara.

“Museum ini bisa menjadi wahana edukasi yang lebih luas lagi sebagai langkah awal kesadaran berbangsa dan menjadi bagian dari bangsa Indonesia,” tambah legislator Dapil Sumatera Utara I tersebut usai berkeliling melihat koleksi museum.

Lebih jauh, Maruli juga menyoroti kondisi keamanan yang relatif kondusif dalam beberapa tahun terakhir. Menurutnya, sejak 2022 Indonesia dapat menikmati suasana aman berkat kerja-kerja pencegahan yang konsisten dilakukan BNPT.

“Tidak bisa dipungkiri ini juga menjadi salah satu pencapaian BNPT dalam melakukan pencegahan dengan berbagai upaya. Sehingga niat jahat untuk melakukan terorisme pasti akan berkurang,” pungkasnya.

Sebagai informasi, Museum Nasional Penanggulangan Terorisme Adhi Pradana diresmikan BNPT pada 16 Juli 2024. Museum ini berfungsi sebagai sarana edukasi publik untuk menghormati korban terorisme, meningkatkan kesadaran bahaya terorisme, serta membangun daya tangkal terhadap ekstremisme melalui koleksi benda, informasi, visualisasi, dan simulasi sejarah terorisme di Indonesia

Saat ini Museum Nasional Penanggulangan Terorisme Adhi Pradana belum dibuka untuk umum dan masih menargetkan kunjungan pada pelajar dan peneliti. Instansi maupun lembaga edukasi bisa menyambangi museum dengan mengirimkan surat permohonan kunjungan untuk mendapatkan penjadwalan. {}