Berita Golkar – Ketua Komisi X DPR RI, Hetifah Sjaifudian, menyampaikan belasungkawa mendalam atas jatuhnya korban dalam peristiwa demonstrasi yang menelan korban jiwa. Menurut Hetifah, peristiwa ini harus menjadi pengingat bahwa demokrasi hanya dapat tumbuh bila ruang masyarakat untuk menyampaikan pendapat dijaga dengan baik.
“Saya menyampaikan belasungkawa yang mendalam terhadap korban-korban yang berjatuhan dalam memperjuangkan hidup dan aspirasi. Tidak ada suara rakyat yang seharusnya dibayar dengan nyawa,” ujar Hetifah dikutip redaksi Golkarpedia dari akun instagramnya, @hetifah.
Hetifah menekankan, tragedi yang terjadi merupakan pelajaran pahit bagi seluruh pihak, termasuk bagi DPR sebagai lembaga perwakilan rakyat. Ia mengakui bahwa cara DPR merespons aspirasi memiliki konsekuensi besar terhadap kehidupan berdemokrasi.
“Momen ini harus menjadi penggerak bagi DPR untuk introspeksi dengan tulus agar lebih membuka telinga dan hati terhadap rakyat yang diwakilinya, serta lebih bijak dan berempati dalam membuat pernyataan publik,” tambahnya.
Politisi Partai Golkar ini juga menyampaikan permohonan maaf atas peristiwa yang mencederai iklim demokrasi Indonesia. Ia menegaskan, pernyataan belasungkawa semata tidak cukup, tetapi harus diikuti dengan langkah nyata. Karena itu, Hetifah berkomitmen mendorong agar suara rakyat benar-benar mendapat ruang di parlemen, serta memastikan setiap peristiwa yang merenggut korban jiwa diproses melalui hukum yang adil dan transparan.
Selain itu, Hetifah mendukung sikap Fraksi Partai Golkar (FPG) yang mendorong evaluasi terhadap fasilitas, tunjangan, maupun pengeluaran anggaran yang berlebihan, sebagai bentuk respons nyata terhadap aspirasi masyarakat.
“Semoga almarhum Affan mendapat tempat terbaik di sisi Allah SWT, dan Saudara Umar serta korban-korban lainnya dapat segera pulih,” tutup Hetifah.