Kontribusi Konsumsi 54,25%, Airlangga Hartarto: Ritel Buktikan Resiliensi Ekonomi RI

Berita Golkar – Perhelatan akbar Indonesia Retail Summit & Expo (IRSE) 2025 resmi dibuka Rabu (27/8/2025), di Swissôtel Jakarta PIK Avenue. Acara tahunan ini dibuka langsung oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, bersama Menteri Perdagangan Budi Santoso, Menteri Pariwisata Widiyanti Putri Wardhana, hingga Menteri UMKM Maman Abdurrahman.

Menko Airlangga menegaskan bahwa sektor konsumsi adalah motor utama perekonomian Indonesia dengan kontribusi 54,25% dan pertumbuhan 4,8%.

“Angka ini membuktikan sektor ritel sebagai penopang utama sekaligus bukti resiliensi ekonomi nasional. Dari total konsumsi tersebut, sekitar 30% diwakili oleh pelaku usaha yang hadir di sini,” ujar Airlangga dalam keterangan tertulis, Jumat (29/8/2025), dikutip dari Liputan6.

Ia juga menyoroti peran erat ritel dengan UMKM.

“Kami memberikan apresiasi kepada brand lokal yang terus berkembang, termasuk Buccheri yang menerima penghargaan hari ini. Dengan indeks penjualan ritel tinggi mencapai 231,9 dan okupansi mal sudah 80%, terlihat jelas bahwa sektor ritel terus tumbuh menjadi tulang punggung ekonomi nasional,” tambahnya.

Ketua Umum HIPPINDO, Budihardjo Iduansjah, menilai potensi ritel Indonesia masih sangat besar.

“Sektor ritel modern di Indonesia baru sekitar 25%. Di negara maju, kekuatan ekonomi tercermin dari perkembangan ritelnya. Jadi, ritel modern bukan ancaman, melainkan peluang. UMKM bisa naik kelas dengan toko yang lebih tertata dan profesional,” jelasnya.

Dengan tema “Collaboration: Powering Retail’s Next Big Thing”, IRSE 2025 menjadi wadah penting untuk merumuskan masa depan ritel yang lebih inovatif, inklusif, dan berkelanjutan.“Summit ini bukan sekadar forum diskusi, tetapi ruang nyata bagi pemerintah, pelaku usaha, dan UMKM untuk menentukan arah baru industri ritel Indonesia,” kata Ketua Panitia, Haryanto Pratantara.

Acara yang berlangsung pada 27–28 Agustus 2025 ini menghadirkan lebih dari 70 exhibitor dan puluhan pembicara, mulai dari CEO perusahaan besar, pejabat pemerintah, hingga pakar industri. Beberapa fokus utama pembahasan meliputi:

  • Transformasi digital layanan dan operasional.
  • Inovasi rantai pasok & e-commerce.
  • Peningkatan pengalaman pelanggan.
  • Sinergi kebijakan pemerintah & pelaku usaha.

Pilar Utama Ekonomi Nasional

Hari pertama berfokus pada pemetaan tantangan ritel bersama regulator, sementara hari kedua menghadirkan praktisi yang membahas strategi peningkatan omzet, efisiensi, HR, hingga inovasi pemasaran.

Dengan semangat kolaborasi, HIPPINDO optimistis ritel Indonesia tak hanya tumbuh sebagai pilar utama ekonomi nasional, tetapi juga mampu menjadikan Indonesia sebagai destinasi belanja kelas dunia. {}